Disbud Kulon Progo Gelar Ritual Jamasan untuk 14 Pusaka, Bentuk Refleksi Pembersihan Lahir Batin
Ritual diawali dengan Kirab Pusaka dari Museum Bale Agung, Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kulon Progo.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan Kulon Progo menggelar ritual Jamasan Pusaka bertajuk Siraman Agung pada Kamis (25/07/2024) pagi. Ritual ini berlangsung di Kawasan Alun-alun Wates.
Ritual diawali dengan Kirab Pusaka dari Museum Bale Agung, Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kulon Progo.
Kirab memutari Alun-alun Wates hingga tiba di depan Rumah Dinas Bupati untuk melaksanakan Jamasan.
Kepala Disbud Kulon Progo, Eko Pranyoto menyampaikan ada 14 pusaka yang menjalani Jamasan.
Dua di antaranya merupakan pusaka Kulon Progo dan 12 lainnya merupakan pusaka dari 12 kapanewon.
"2 pusaka tersebut bernama Kanjeng Kyai Bantar Angin dan Kanjeng Kyai Amiluhur," jelas Eko.
Pusaka Kanjeng Kyai Bantar Angin merupakan pemberian dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sedangkan Pusaka Kanjeng Kyai Amiluhur pemberian Kadipaten Pakualaman.
Ritual Jamasan rutin digelar saat Bulan Muharram.
Sebab menurut keyakinan dan tradisi Jawa, bulan ini merupakan momen untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, salah satunya lewat Jamasan Pusaka.
Baca juga: Disdikpora Kulon Progo Pilih SDN Kalisonggo Girimulyo Jadi Percontohan Program SekilanKU
Menurut Eko, ini merupakan pertama kalinya seluruh pusaka dari kabupaten dan kapanewon menjalani Jamasan secara serentak.
Itu sebabnya, ritual kali ini menjadi momentum yang penting dalam melestarikan tradisi.
"Lewat kegiatan ini kami ingin masyarakat juga mengenal berbagai pusaka yang ada," ujarnya.
Prosesi Jamasan disertai dengan penyajian Ubo Rampe sebagai simbol permohonan serta penyampaian doa-doa.
Prosesi nantinya akan diakhiri dengan makan bersama alias kenduri.
Dari Yogyakarta ke Ternate: Pataka JKPI Resmi Berpindah Tangan |
![]() |
---|
Kesuksesan Rakernas Perkuat Posisi Kota Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan Nasional |
![]() |
---|
Rakernas JKPI ke-11, Sri Sultan HB X: Jangan Terjebak Pelestarian Pusaka yang Sekadar Fisik |
![]() |
---|
Kota Yogyakarta Jadi Tuan Rumah JKPI dan Ditetapkan Sebagai Ibu kota Budaya Indonesia 2025/2026 |
![]() |
---|
Kota Yogyakarta Siap Jadi Tuan Rumah Musyawarah Nasional JKPI, 58 Daerah Dipastikan Hadir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.