Rakernas JKPI ke-11, Sri Sultan HB X: Jangan Terjebak Pelestarian Pusaka yang Sekadar Fisik
Sri Sultan juga menyoroti kecenderungan umum dalam pelestarian yang terlalu fokus pada aspek-aspek fisik semata.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-11 tahun 2025 resmi dibuka di Yogyakarta, Rabu (6/8/2025), dengan pesan kuat dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dalam pembukaan rakernas JKPI tersebut, Sri Sultan HB X berpesan agar forum ini dijadikan ruang refleksi yang jujur dan mendalam dalam pelestarian warisan pusaka di Indonesia.
“Rakernas ini, menurut hemat saya, bukan hanya ruang untuk bertukar praktik baik. Melainkan, harus pula menjadi ruang refleksi yang jujur dan mendalam, karena di sinilah nilai jejaring diuji,” ujar Sri Sultan dalam sambutannya di Hotel Tentrem, Yogyakarta.
Sultan menegaskan bahwa refleksi jujur berarti berani mengakui bahwa pendekatan pelestarian yang dulu berhasil, belum tentu masih relevan hari ini.
Sementara refleksi mendalam menuntut kesediaan menggali pertanyaan-pertanyaan sulit namun esensial.
“Misalnya saja tentang apakah strategi pelestarian selama ini sudah cukup melibatkan suara warga yang hidup di dalam kawasan pusaka itu sendiri?” tanyanya.
Sri Sultan juga menyoroti kecenderungan umum dalam pelestarian yang terlalu fokus pada aspek-aspek fisik semata.
“Kita sering kali, tanpa disadari, lebih fokus pada yang tangible, pada bangunan, struktur, zona, kawasan. Dan perlahan-lahan, ‘lupa’ pada yang intangible, (berupa) nilai-nilai, ingatan kolektif, praktik hidup, dan makna yang membentuk jiwa dari tempat itu sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, tantangan pelestarian hari ini sangat berbeda dibandingkan satu dekade lalu. DIY sendiri, lanjut Sri Sultan, telah mengalami tekanan dari ruang, ekonomi, dan ekspektasi masyarakat yang terus berubah. Karena itu, pelestarian pusaka harus menjadi proses sosial yang hidup, tidak hanya sebagai objek mati.
“Kuncinya adalah bagaimana agar nilai-nilai dasar harus tetap menjadi jangkar. Tapi cara menjaganya perlu terus berkembang agar lebih inklusif, lebih responsif, dan lebih berakar pada kesadaran kolektif masyarakat kota itu sendiri. Karena sejatinya, yang ingin dirawat bukan hanya objek, tetapi jati diri yang terus hidup di dalamnya,” tegasnya.
Sri Sultan menutup dengan menyampaikan keyakinannya bahwa JKPI memiliki posisi strategis untuk tidak sekadar menjadi penjaga, tetapi juga penggerak yang mampu menempatkan pusaka sebagai sumber daya nilai untuk membentuk masa depan kota yang cerdas, beretika, dan kontekstual.
Presidium JKPI, Muhammad Yamin HR, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas peran DIY sebagai tuan rumah penyelenggaraan. Ia menyatakan, “Rakernas hari ini harus menjadi momentum untuk belajar, berbagi dan saling bersinergi.”
Pria yang juga Wali Kota Banjarmasin ini menyebut JKPI akan menjalankan program strategis, termasuk perluasan anggota dan penguatan advokasi kebudayaan. Salah satu agenda penting ke depan adalah pengajuan songket sebagai warisan budaya dunia.
“Upaya pelestarian yang diinisiasi oleh seluruh anggota JKPI bukan hanya sekadar menjaga bangunan dan situs bersejarah, tetapi juga merupakan ikhtiar luhur dalam mempertahankan jati diri bangsa,” ujarnya.
Ia berharap JKPI terus menjadi sumber inspirasi dan kekuatan dalam menghadapi tantangan zaman. “JKPI harus terus berkobar, menjadikan kota-kota pusaka di Indonesia sebagai sumber inspirasi dan kekuatan dalam menghadapi tantangan zaman,” imbuhnya.
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)
Yogyakarta
Jogja
Gubernur DIY
Tribunjogja.com
Keselamatan Guru dan Siswa Tak Boleh Diabaikan, JCW Desak BGN Beri Sanksi Tegas Penyedia MBG |
![]() |
---|
Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 Kereta Siang - Malam |
![]() |
---|
Viral Tunjangan Rumah 50 Juta, Nafa Urbach Kini Janjikan Gaji-Tunjangan untuk Guru di Dapilnya |
![]() |
---|
PSIM Yogyakarta Boyong 24 Pemain ke Kandang Malut United, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Update Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 28 Agustus 2025: Tercatat 25 Kali Gempa Guguran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.