TPA Piyungan Masih Dibuka Insidental, Ini Kata Kepala DLHK DIY

Hal ini dilakukan karena proses dekomposisi sampah yang mengakibatkan penurunan volume sampah di TPA Piyungan. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Hanif Suryo
Ilustrasi- Kondisi TPA Piyungan, gambar diambil pada Senin (4/9/2023) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - TPA Piyungan, yang secara teknis sudah penuh, masih dibuka secara insidental untuk menampung sampah dari Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan daerah lain yang mengalami darurat sampah. 

Hal ini dilakukan karena proses dekomposisi sampah yang mengakibatkan penurunan volume sampah di TPA Piyungan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo, menjelaskan bahwa pembukaan insidental TPA Piyungan dilakukan karena kondisi darurat sampah di beberapa daerah. 

"Bantul, Kota Yogya, dan daerah lain mendeklarasikan darurat sampah. Begitu ada tumpukan sampah liar, ini jadi bagian yang harus diselesaikan," ujarnya. 

Kusno mengatakan bahwa dekomposisi sampah di TPA Piyungan telah menghasilkan ruang tambahan untuk penumpukan sampah.

Baca juga: Pemda DIY Gandeng PT PII untuk Atasi Sampah, ITF Bawuran Bisa Jadi Sumber Ekonomi Baru

Hal ini memungkinkan TPA Piyungan untuk menampung sampah darurat dari beberapa daerah. 

"Seperti kemarin itu ada 150 ton dari Bantul dan 180 ton dari Sleman yang dibuang ke sana," tuturnya. 

Kusno juga menyampaikan bahwa Kota Yogyakarta sebelumnya telah mengosongkan 12 depo sampahnya dan mengirimkan total 4.000 ton sampah ke TPA Piyungan secara bertahap.

Meskipun TPA Piyungan masih bisa menampung sampah darurat, Kusno menegaskan bahwa kuota penerimaan sampahnya terbatas. 

"Kalau masih ada ruang dan masih darurat bisa (dibuka) sambil tunggu kesiapan TPS di setiap daerah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved