Pemkab Bantul Komitmen Rampungkan Pengolahan Sampah dengan 3 TPST Baru dan ITF Bawuran

Halim menekankan pentingnya penerapan prinsip bisnis dalam pengelolaan ITF Bawuran. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan sampah di wilayahnya melalui desentralisasi pengelolaan sampah dan penerapan prinsip bisnis dalam pengelolaan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu ITF Bawuran

Hal tersebut diungkapkan Halim seusai pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, yang turut dihadiri kepala daerah kabupaten/ kota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (24/7/2024). 

Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan bahwa Bantul, sebagai pusat pengolahan sampah regional, mendapatkan perhatian khusus karena memiliki lebih banyak tempat pengolahan sampah dibandingkan daerah lain. 

Halim menjelaskan bahwa Bantul sedang menyelesaikan pembangunan 3 TPST baru, yaitu TPST Dingkikan Argodadi dengan kapasitas 60 ton per hari, TPST Modalan Banguntapan dengan kapasitas 50 ton per hari, dan ITF Bawuran yang dikelola BUMD Aneka Dharma dengan kapasitas 50 ton per hari. 

Halim menekankan pentingnya penerapan prinsip bisnis dalam pengelolaan ITF Bawuran

Hal ini termasuk memberikan insentif bagi rumah tangga yang memilah sampah dan disinsentif bagi yang tidak memilah. 

Baca juga: Pemda DIY Gandeng PT PII untuk Atasi Sampah, ITF Bawuran Bisa Jadi Sumber Ekonomi Baru

Bantul telah menjalin kerjasama dengan Kota Yogyakarta untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan sampah di kedua wilayah.

Hal ini termasuk pembukaan kembali TPA Piyungan untuk sementara waktu, karena 3 TPST baru belum selesai beroperasi. 

Halim optimis bahwa dengan selesainya pembangunan 3 TPST baru dan ITF Bawuran, Bantul dapat menyelesaikan 95 persen sampahnya. Sisanya, 5 persen akan dikelola melalui TPST tingkat kalurahan, rumah pilah sampah, bank sampah, dan TPS3R. 

Terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat 60 ton sampah per hari di wilayahnya yang belum terkelola dari total 200 ton sampah yang diproduksi per hari. 

Sugeng berharap agar pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu (ITF) Bawuran dapat segera rampung agar sisa sampah tersebut dapat dibuang ke lokasi tersebut. 

"Sambil menunggu ITF Bawuran rampung, kami akan terus mengoptimalkan kapasitas tiga TPST yang sudah ada, yaitu Kranon, Nitikan, Karangmiri, dan TPA Piyungan," jelas Sugeng. 

Selain mengoptimalkan TPST yang ada, Sugeng juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah mandiri di Yogyakarta. 

"Saat ini, kapasitas pengolahan mandiri kami hanya 140 ton per hari. Kami ingin meningkatkannya agar dapat mengurangi beban di TPA Piyungan," ujar Sugeng. 

Sugeng juga menyinggung kerjasama dengan Kabupaten Bantul terkait pemanfaatan ITF Bawuran. Ia berharap kerjasama tersebut dapat mempercepat penyelesaian permasalahan sampah di kedua wilayah. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved