Pemda DIY Gandeng PT PII untuk Atasi Sampah, ITF Bawuran Bisa Jadi Sumber Ekonomi Baru

Melalui kerjasama ini diharapkan dapat membantu meringankan beban pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) dalam menangani sampah. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (24/7/2024). 

Hasil pengolahan sampah di ITF Bawuran diharapkan dapat memunculkan kegiatan ekonomi baru untuk kesejahteraan masyarakat. Sampah yang dibuang kini menjadi uang. 

Terkait untuk ITF Bawuran, kata Beny membutuhkan sedikitnya Rp 400 miliar biaya pembangunan untuk bisa beroperasi. Kerja sama dengan pihak ketiga sifatnya berbentuk pendanaan hijau. 

Hanya saja perlu penyertaan dana dari pemerintah setempat sebesar 20 persen, sehingga Pemkab Bantul perlu dukungan pihak lain untuk menyelesaikan itu.

"Pendanaan hijaunya dari Amerika Serikat yang kemudian kerja sama dengan Taiwan. 20 persen dari pemerintah daerah itu kan sangat besar, makanya Pemkab Bantul perlu pihak lain," jelasnya. 

Sementara itu, teknis kerjasama dengan PT PII bisa berupa fasilitasi terkait penanganan sampah di setiap kabupaten/kota. 

Beny mengatakan, PT PII tidak secara langsung memberikan uang, namun dengan pendampingan teknis, manajemen, dan penjaminan.

"Masing-masing Kabupaten/kota sedang menyusun peta jalan agar sejalan dengan tata kelola dari PII, termasuk bisa mencarikan sumber dana," tuturnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved