Trah Sri Sultan HB II Dorong Pembentukan Komite Pemulangan Manuskrip Kuno yang Dirampas Inggris
Sejauh ini trah Sri Sultan HB II sudah melakukan berbagai upaya untuk memulangkan arsip naskah dan manuskrip kuno tersebut.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Trah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II berharap aset berupa manuskrip kuno yang dirampas Inggris dalam peristiwa Geger Sepehi tahun 1812 bisa dipulangkan ke tanah air.
Ketua Trah HB II yang bernaung di bawah Yayasan Vasiatti Socaning Lokika, Fajar Bagoes Poertranto, mengatakan pihaknya masih memperjuangkan agar hal tersebut dapat terealisasi.
"Harapan kami, Pemerintahan RI mendatang, Presiden Prabowo Subianto, dapat membentuk komite repatriasi bersama dengan kami, trah HB II dan Keraton Yogya. Apalagi, mengingat presiden terpilih Pak Prabowo juga keturunan HB II," tuturnya, Senin (22/7/2024).
Fajar pun menegaskan, sejauh ini trah Sri Sultan HB II sudah melakukan berbagai upaya untuk memulangkan arsip naskah dan manuskrip kuno tersebut.
Antara lain, dengan melakukan pendekatan dan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Hukum dan HAM, Perpustakaan Nasional, serta Kedutaan Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris.
"Repatriasi barang-barang bersejarah sudah dilakukan sejak tahun 1970an. Sampai sekarang, kalau ditotal, sudah ada 1.500an koleksi bersejarah yang kembali ke tanah air," ungkapnya.
Baca juga: Melihat Sejarah Masa Kecil HB II di Tradisi Tenongan Nyadran di Dusun Pagerotan Wonosobo
Dijelaskan, pihaknya kini tengah menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI London dan Perpustakaan Nasional, untuk meminta secara resmi kepada Kerajaan Inggris dan Pemerintah Inggris terkait pemulangan aset yang dirampas.
Nantinya, ketika manuskrip yang tersisa benar-benar bisa dipulangkan, trah Sri Sultan HB II akan bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional untuk merawatnya.
"Perpustakaan Nasional sudah berstandar internasional, baik dalam infrastruktur dan teknologi perawatan manuskrip.
Sementara, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas RI, Amich Alhumami, menegaskan komitmen negara untuk melakukan repatriasi naskah kuno.
Repatriasi naskah kuno merupakan isu penting dalam pembangunan manusia dan masuk dalam prioritas agenda bidang kebudayaan pada RPJMN 2025-2029.
"Kami memiliki komitmen terhadap naskah kuno, tidak hanya filolog. Namun, kita perlu memetakannya dahulu, mengingat repatriasi memerlukan usaha sistematis dan keberlanjutan," pungkasnya. (*)
Silsilah Prabowo Subianto yang Disebut Punya Garis Keturunan Sri Sultan HB II dari Kraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Subianto Disebut Punya Garis Keturunan Sri Sultan HB II, Ini Penjelasan Romo Aning |
![]() |
---|
BPD SI Siap Jawab Tantangan, Perkuat Siskeudes Digital |
![]() |
---|
Bagian dari Aset Bangsa, BRIN Dukung Pengembalian Rampasan Peristiwa Geger Sepehi |
![]() |
---|
Trah Sri Sultan HB II Dorong Peristiwa Geger Sepehi 1812 Masuk Kurikulum Pelajaran Sejarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.