Setahun Pemerintahan Prabowo, Trah Sri Sultan HB II Desak Pengembalian Aset Rampasan Geger Sepehi
Belum ada keseriusan dari pemerintah hingga momen satu tahun kepemimpinna Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Upaya pengembalian aset sejarah peristiwa Geger Sepehi 1812 yang dirampas Inggris kembali mendapat sorotan dari Trah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II.
Pihak trah melalui Yayasan Vasatii Socaning Lokika menyampaikan kritik tajam terhadap lambatnya diplomasi Kementerian Kebudayaan.
Dikutip dari situs Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta, Geger Sepoy atau Geger Sepehi merupakan penyerbuan pasukan Inggris terhadap Kraton Yogyakarta pada tanggal 19-20 Juni 1812.
Saat itu Inggris mulai menancapkan kekuasaannya di Jawa dan berkeinginan menguasai Pulau Jawa. Namun kedatangan Inggris untuk menguasai Jawa mendapat hambatan dari Sultan Hamengkubuwono II yang bersekutu dengan Sunan Pakubuwono IV.
Ketua Yayasan Vasatii Socaning Lokika, Fajar Bagoes Poetranto, menyebut belum ada keseriusan dari pemerintah hingga momen satu tahun kepemimpinna Presiden Prabowo Subianto.
Sebaliknya, jalan diplomasi Private-to-Private (P2P) yang mereka rintis justru terbuka lebar, setelah berhasil menjalin komunikasi langsung dan mendapat respons positif dari British Library di London.
"Sebagai bukti, British Library sudah memberikan akses terbuka (open access), serta menyerahkan 482 metadata manuskrip digital," ujarnya, Selasa (21/10/25).
Ia merinci, data tersebut mencakup ratusan manuskrip Jawa yang dipastikan berasal langsung dari peristiwa penjarahan Geger Sepehi pada 1812 silam.
Pencapaian awal tersebut, menurut Fajar, membuktikan bahwa membuka pintu negosiasi internasional bukan hal yang mustahil untuk direalisasikan.
Atas dasar itulah, Trah Sri Sultan HB II menilai kinerja Menteri Kebudayaan Fadli Zon masih sebatas wacana, sehingga presiden harus mengevaluasi.
"Kami mendesak Menteri Kebudayaan Fadli Zon benar-benar serius mengupayakan claming aset Sri Sultan Hamengku Buwono II yang dirampas," tegasnya.
Perwakilan Konsorsium Nusantaram Eva Raksamahe, Stev. Agung Budyawan, berharap pemerintah dan Keraton Yogyakarta segera memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif yang sudah berjalan.
Ia mendorong, Kementerian Kebudayaan dapat memperkuat jalur komunikasi yang sudah dibuka oleh Trah Sri Sultan HB II, alih-alih bersikap pasif.
"Pemerintah dan Keraton harus mendukung upaya yang telah dilakukan Yayasan Vasatii Socaning Lokika, terutama dalam memperkuat klaim aset kepemilikan yang sah, serta hak intelektual atas manuskrip tersebut," urainya. (aka)
| Harga Emas Antam, Galeri24 dan UBS Hari Ini Selasa 18 November 2025 |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Selasa 18 November 2025 |
|
|---|
| Musim Ular Bertelur Mulai September 2025 hingga April 2026, Ini Buktinya |
|
|---|
| Wacana Pemkot Yogyakarta Alihkan Bentor ke Becak Listrik, Ini Respon Legislatif |
|
|---|
| Detik-detik Longsor Besar Timbun Puluhan Rumah di Sitikung Banjarnegara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Setahun-Pemerintahan-Prabowo-Trah-Sri-Sultan-HB-II-Desak-Pengembalian-Aset-Rampasan-Geger-Sepehi.jpg)