Kodim 0731/Kulon ProgoUbah Lahan Seluas 11 Ha di Nanggulan jadi Sawah Baru

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Komando Distrik Militer (Kodim) 0731/Kulon Progo turut terlibat dalam program Cetak Sawah Baru dari pemerintah. Lahan yang hendak dimanfaatkan pun kini disiapkan agar bisa segera ditanami.

Pasiter Kodim 0731/Kulon Progo, Lettu Arm Sugiyarto menyampaikan lahan yang dimanfaatkan untuk program Cetak Sawah Baru ini berada di Padukuhan Brangkal, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan.

"Lahan tersebut merupakan Tanah Kas Desa dengan luas sekitar 11 hektare (ha)," jelas Sugiyarto pada Senin (22/07/2024).

Lahan tersebut sebelumnya dimanfaatkan oleh warga untuk menanam tebu. Adapun pelaksanana program ini bekerjasama dengan Koperasi Wanadelima.

Sugiyarto mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan lahan yang akan dijadikan sawah. Persiapan dilakukan dengan proses pembasahan lahan hingga penggemburan tanah menggunakan traktor agar bisa ditanami.

"Lahan tersebut juga ditaburi kompos dan pupuk untuk mengurangi kadar asam tanah," ujarnya.

Menurut Sugiyarto, masih ada tahapan lain yang harus dilakukan agar lahan siap digunakan. Seperti pemasangan mulsa (material penutup) pada lahan yang akan ditanami bawang merah seluas 8 ha, dan 3 ha sisanya untuk agrowisata.

Baca juga: DAFTAR Harga Sembako Telur Ayam, Gula dan Minyak Goreng di DI Yogyakarta per Senin 22 Juli 2024

Program ini dilakukan guna menambah luas lahan pertanian di Kulon Progo yang dinilai semakin menyusut karena pesatnya pembangunan. Cetak Sawah Baru pun jadi upaya menjaga ketahanan pangan.

"Kami berharap program ini juga bisa memberikan kesejahteraan bagi para petani yang terlibat di dalamnya," kata Sugiyarto.

Upaya membuka lahan sawah baru sebelumnya juga dilakukan oleh Polres Kulon Progo. Lahan yang dimanfaatkan berada di Padukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti mengatakan lahan yang dimanfaatkan luasnya mencapai 9,6 Ha. Lahan tersebut akan ditanami padi varietas Ciherang, yang produktivitasnya tinggi.

"Lahan yang dimanfaatkan merupakan lahan kritis yang sudah tidak dimanfaatkan selama 15 tahun, dan kini kami upayakan pemanfaatannya," jelas Novi belum lama ini.(alx)