Rumah Maggot Klangon Buka Suara Terkait Aktivitas Pemilihan Pembakaran Sampah
Arthur Rumantio mengatakan yang menjadi polemik adalah Rumah Maggot Klangon dikhawatirkan menjadi tempat pengolahan sampah.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Lalu, beberapa waktu lalu sampah dari dua armada truk dump itu bisa diselesaikan dalam satu hari oleh para pekerjanya.
Akan tetapi, dikarenakan saat ini jumlah perkerja itu berkurang, sehingga membutuhkan cukup waktu untuk mengolahnya.
Saat disinggung terkait izin operasional, kata Arthur sedang diproses. Namun, seluruh mekanisme pengelolahan dan budidaya maggot secara umum sudah disampaikan ke sejumlah instansi termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul.
"Kami sudah menyampaikan standard operating procedure, dan desain tungku pembakarannya ke DLH Bantul. Karena kami juga tidak mau merugikan masyarakat," tuturnya.
Kendati demikian, kini pihaknya kembali berencana untuk fokus mengolah sampah organik untuk budidaya maggot.
Artinya, masalah pengolahan sampah secara pembakaran tidak akan dilakukan.
"Kami posisi budidayanya juga masih kecil. Sekali panen sekitar 200 kilogram per dua minggu dan selama ini, maggot itu dibeli oleh konsumen dari Sleman, Klaten, hingga Jawa Timur," tutup Arthur.(*)
DPRD Bantul Tergetkan Perubahan Perda Tentang LP2B Rampung pada Triwulan III 2025 |
![]() |
---|
Pria Asal Sukoharjo Nekat Masuk Rumah dan Curi Ponsel di Sewon Bantul |
![]() |
---|
Pria di Bantul Curi Sepeda Motor Milik Tetangga, Awalnya Ngaku Kepepet Ternyata Karena Sakit Hati |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Satpol PP Bantul Tertibkan 28 Spanduk dan 15 Rontek Langgar Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.