Rumah Maggot Klangon Buka Suara Terkait Aktivitas Pemilihan Pembakaran Sampah

Arthur Rumantio mengatakan yang menjadi polemik adalah Rumah Maggot Klangon dikhawatirkan menjadi tempat pengolahan sampah.

Dok. Istimewa/ via kompas.com
Ilsutrasi : bakar sampah 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Rumah Maggot Klangon yang berlokasi di Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul buka suara terkait adanya warga yang menolak aktivitas pemilahan pembakaran sampah tidak berizin dan tidak sesuai prosedur.

Sebagaimana diketahui, sejumlah warga dari Padukuhan Klangon, Tapen dan Gunung Mojo, di Kalurahan Argosari, menolak aktivitas pemilahan pembakaran sampah tidak berizin dan tidak sesuai prosedur di Padukuhan Klangon.

Pengelola Rumah Maggot Klangon, Arthur Rumantio, mengatakan yang menjadi polemik adalah Rumah Maggot Klangon dikhawatirkan menjadi tempat pengolahan sampah.

Namun, dirinya memastikan bahwa lokasi itu masih fokus sebagai tempat pengelolahan dan budidaya maggot.

"Domain kami sebenarnya masih di budidaya maggot. Tetapi kondisinya sekarang kan kami tidak bisa order hanya untuk sampah organik saja, sehingga mau tidak mau di tempat kami itu memilah antara organik dan non organik," ucapnya kepada Tribunjogja.com, Minggu (14/7/2024).

Disampaikannya, sampah organik yang masuk diolah sebagai budidaya maggot.

Sedangkan, untuk sampah nonorganik dipilah agar menghasilkan nilai ekonomis.

Lalu residunya dibuang ke TPA tertentu atau pembakaran. 

Namun, karena saat ini untuk membuang sampah residu ke TPA harus mengeluarkan biaya yang besar, sehingga pihaknya memiliki ide untuk membuat tungku pembakaran sampah.

"Memang tungku itu belum sempurna. Kemarin kami baru melakukan berbagai percobaan. Tapi, masyarakat menyarankan untuk jangan dulu dilakukan. Jadi kami ikut arahan itu dan stop percobaan pembakaran," tuturnya.

Baca juga: Catat! Ini Jadwal Pembuangan Sampah Organik dan Anorganik di Depo Kota Yogya

Katanya, penyetopan pembakaran sudah dilakukan sejak Jumat (12/7/2024). Bahkan saat ini mereka sedang menyetop suplai sampah.

Pasalnya, saat ini mereka sedang fokus untuk menyelesaikan sampah-sampah yang masih ada di Rumah Maggot Klangon.

Di sisi lain, Arthur membeberkan bahwa sampah yang masuk ke Rumah Maggot Klangon bukanlah sampah yang didapatkan secara asal-asalan.

Sampah yang ada di sana seluruhnya berasal dari beberapa restoran di pusat perniagaan.

"Karena kan sisa makan dari mereka lebih banyak. Jadi sampah itu tidak dari wilayah lain. Kemudian, satu hari itu paling banter itu cuma dua armada truk dump," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved