Batik Pakualaman, Perpaduan Tradisi, Sastra dan Wastra yang Penuh Filosofi
Setiap motif Batik Pakualaman memiliki filosofi yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan spiritual masyarakat Pakualaman.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Ia mengatakan, dalam dua bab terakhir pada Buku Batik Pakualaman, diungkapkan bahwa pada setiap helai batik naskah tersembunyi filosofi dari motif yang tertulis pada batik itu.
Hal ini menunjukkan bahwa inovasi berupa batik naskah yang dilakukan GKBRAA Paku Alam secara tidak langsung mengembalikan fungsi batik sebagai sarana pembelajaran moral, etika, dan filsafat.
Serta nilai-nilai luhur yang diharapkan diteladani oleh keluarga besar Pakualaman dan masyarakat pada umumnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan Buku Batik Pakualaman dari GKBRAA Paku Alam kepada perwakilan peserta pengenalan Buku Batik Pakualaman.
Di antaranya, Prof. Mateu Isac Cohen dari Yale University, Amerika. Silvi Werdany Puntowati dari Volken Kunde Museum dan Ibu Ketua Bhayangkari dari perwakilan Forkopimda. Serta diikuti penyerahan buku kepada seluruh hadirin oleh panitia. (*)
| Ada Batik Festival di Kota Magelang Besok Minggu, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya |
|
|---|
| Wanita Asal Gunungkidul Sukses Perkenalkan Batik hingga ke Jepang |
|
|---|
| Berbagi Keterampilan Batik untuk Kemandirian Penyandang Disabilitas |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Apresiasi Gelaran Batik City Run 2025 sebagai Ruang Edukasi Batik |
|
|---|
| Batik City Run 2025 di Yogyakarta, Sarana Sosialisasi Penerapan SNI Jaga Keaslian Batik Indonesia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.