tips kesehatan
Mitos Atau Fakta? Makan Hewan Tertentu untuk Mengobati Asma
Sejak zaman dahulu, sebagian orang mengonsumsi jenis hewan tertentu yang dipercaya bisa bermanfaat untuk obat asma.
Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Para peneliti dari Yangtze University Medical College, Tiongkok menguji efek rebusan cacing tanah terhadap asma bronkial yang disebabkan radang saluran pernapasan.
Studi ini dilakukan pada objek marmut yang diinduksi dengan ovalbumin untuk memicu asma. Kemudian, marmut diberikan rebusan cacing tanah dalam dosis tinggi dan rendah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan rebusan cacing tanah dapat meringankan peradangan pada sistem pernapasan marmut yang mengidap asma.
Cara kerjanya yakni dengan menghambat dan mempercepat kematian sel yang memicu peradangan.
3. Kelelawar
Beberapa peneliti mempercayai daging kelelawar mengandung ketotifen. Dalam bentuk obat, senyawa ini bermanfaat untuk meredakan serangan asma akibat alergi.
Ketotifen merupakan obat dari golongan antihistamin. Obat ini menghambat pembentukan senyawa histamin yang memicu reaksi alergi saat tubuh terpapar alergen.
Sebuah penelitian dalam Journal of the Medical Association of Thailand (2010) menunjukkan ketotifen sama efektifnya dengan obat kortikosteroid, seperti budesonide, dalam mencegah gejala asma pada anak-anak.
Meski begitu, hingga saat ini belum diketahui apakah mengonsumsi daging kelelawar dapat bermanfaat sebagai obat bagi pengidap asma.
Terlebih, konsumsi hewan liar juga bisa meningkatkan risiko komplikasi asma, seperti infeksi pada sistem pernapasan yang bisa berakibat fatal.
Baca juga: 7 Obat Herbal untuk Mengatasi Asma, Aman dan Mudah Ditemukan di Rumah
Hal yang Perlu Diperhatikan
Beberapa contoh hewan lain yang dipercaya bermanfaat untuk obat asma adalah buaya, ular, kodok, monyet, kura-kura, anjing, kelinci, dan bahkan kecoak.
Namun, perlu diingat bahwa daging hewan liar meningkatkan risiko penyakit yang berasal dari hewan (zoonosis).
Para peneliti juga telah menemukan bahwa konsumsi daging dari hewan liar telah berkontribusi terhadap penyebaran penyakit infeksi serius pada manusia.
Beberapa kasus penyakit ini, di antaranya infeksi novel coronavirus yang berasal dari kelelawar dan virus monkeypox yang berasal dari monyet.
Oleh sebab itu, menghentikan konsumsi daging hewan liar untuk pengobatan dapat mengurangi risiko penularan penyakit zoonosis ini.(*)
7 Manfaat Kembang Kol bagi Kesehatan dan 3 Efek Sampingnya |
![]() |
---|
Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Pennyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Makanan Aneh yang Ternyata Super Sehat, Kaya Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya |
![]() |
---|
Nasi Kemarin Sore Lebih Sehat untuk Cegah Gula Darah Naik, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.