Berita Klaten Hari Ini

Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Klaten Membagikan Daging Kurban Menggunakan Besek dan Daun Jati

pelaksanaan pembagian daging hewan Kurban di Masjid Agung Al-Aqsha tahun ini dibungkus menggunakan bahan ramah lingkungan berupa besek

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Jamaah Masjid Agung Al-Aqsha Klaten menggunakan besek dan daun jati untuk mendistribusikan daging kurban, Senin (17/6/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Jamaah Masjid Agung Al-Aqsha di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merayakan Iduladha 1445 Hijriyah pada Senin (17/6/2024). 

Berbeda dengan biasanya, pelaksanaan pembagian daging hewan Kurban di Masjid Agung Al-Aqsha tahun ini dibungkus menggunakan bahan ramah lingkungan berupa besek anyaman bambu yang diberi alas daun jati. 

Baca juga: Sambut Idul Adha 1445 Hijriah, BSI Salurkan 9.390 Hewan Potong ke Seluruh Indonesia

Ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqsha, Ardhani, mengungkapkan, penggunaan besek dan daun jati untuk membungkus daging kurban itu, baru pertama kali dilakukan.

Langkah tersebut diambil berdasarkan anjuran dari instansi terkait. 

"Kemarin kami dapat anjuran untuk menggunakan besek dan daun jati agar tidak mencemari lingkungan. Termasuk brodol atau jeroan hewan kurban tidak boleh dicuci di sungai," kata Ardhani kepada Tribunjogja.com, Senin (17/6/2024). 

"Maka, rencananya akan kami cuci dan limbahnya bakal ditanam di tanah. Kemarin ada salah satu takmir Masjid Al-Aqsha yang minta dikubur di tempatnya, agar subur karena bisa jadi kompos," tambah dia.

Ardhani menyebut pada Iduladha kali ini, Pihaknya menyembelih hewan kurban sapi sebanyak empat ekor dan kambing enam ekor. 

Dikatakan, dua sapi berasal dari Pemkab Klaten, satu sapi dari Kapolres Klaten, serta satu sapi dari takmir Masjid Al-Aqsha Klaten. Sementara itu, untuk hewan kurban kambing berasal dari jamaah masjid. 

"Alhamdulillah, nanti akan kami bagikan di lingkungan sekitar masjid dengan data sekitar hampir 700 paket (KK). Sebenarnya tahun kemarin kami ada binaan dari luar. Tetapi untuk sementara ini, kami maksimalkan dulu bagi lingkungan sekitar dan jamaah," paparnya.

Adapun dalam proses penyembelihan sapi, panitia dan takmir Masjid Agung Al-Aqsha menggunakan alat peroboh hewan.

Alat tersebut digunakan karena dinilai lebih praktis dan mempermudah proses handling sapi saat akan disembelih. 

"Alat tersebut sangat mengurangi resiko bahaya bagi sapi. Kemarin kami buat sendiri alat tersebut dengan menghabiskan Rp9 juta," ujarnya.

Ardhani menuturkan selama menggunakan alat peroboh itu, proses penyembelihan hrwan kurban sapi menjadi lebih cepat.

Bahkan, waktu paling lama untuk menyembelih sapi menggunakan alat peroboh adalah 15-20 menit. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved