Keracunan Massal di Playen
Hasil Laboratorium Dugaan Keracunan di Playen, Dinkes Gunungkidul: Ditemukan Kapang dan E.Coli
Penyebab keracunan massal yang menimpa warga di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penyebab keracunan massal yang menimpa warga di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dikarenakan adanya Kapang (Khamir) dan bakteri Escherichia coli atau E. coli yang melebihi ambang batas.
Sebelumnya, belasan warga mengalami mengalami keracunan usai menggelar hajatan syukuran, pada Kamis (23/5/2024) lalu.
Mereka mengalami gejala mual, pusing, hingga diare setelah menyantap makanan hajatan tersebut.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia usai mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
Baca juga: 7 Obat Ampuh untuk Asam Urat, Bisa Meredakan Nyeri dan Mencegah Kambuh
Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul Ismono menuturkan patogen tersebut didapatkan dari hasil uji laboratorium sample feses milik para pasien yang dikirimkan ke Labkesda Yogyakarta, pada 29 Mei 2024.
"Hasil laboratorium itu kami terima pada Kamis (6/6/2024) lalu. Dari hasil pemeriksaan pada spesimen feses pasien yang mengalami keracunan terdeteksi adanya Kapang dan bakteri E. Coli," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (11/6/2024).
Ia menuturkan, adanya mikroorganisme patogen tersebut jika dalam konsentrasi tertentu cukup mampu menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang mengonsumsinya.
Bahkan, beberapa jenis Kapang menghasilkan mikotoksin yang dapat menyebabkan keracunan akut atau kronis.
"Sementara, berdasarkan literatur yang saya peroleh E. coli adalah patogen bawaan makanan yang menyebabkan penyakit usus pada manusia,"tutur dia.
Ia menerangkan, kemungkinan besar munculnya patogen tersebut dari faktor makanan yang kurang higienis.
"Namun kami belum bisa menjelaskan dari jenis makanan apa. Sebab, kami tidak bisa mengambil sampel makanannya, karena kejadian diketahui satu hari setelahnya sehingga sample makanan sudah rusak (basi)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kejadian itu bermula saat adanya kegiatan syukuran yang digelar di rumah warga setempat karena ada anggota keluarga yang kebetulan diterima kerja di Jakarta.
Acara itu digelar di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, pada Kamis (23/5/2024) malam.
"Kalau info awalnya (acara) keluarga besar , jumlah pastinya saya kurang tau pasti. Makan-makannya biasa, sambelan. Kemudian lauknya itu ayam kemudian ada urap," tutur Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Jatmiko, Senin (27/5/2024) .
Ia menuturkan, setelah memakan makanan syukuran tersebut, diduga korban langsung merasakan mual hingga diare. Kemudian, korban dibawa ke rumah sakit.
"Itu ada yang mual-mual dan diare kemudian dibawa ke rumah sakit. Itu mulai dirasakan Jumat pagi, Kamis malam habis isya itu makan-makannya," terangnya. (ndg)
Tim Epidemiologi Lakukan Pelacakan Dugaan Keracunan di Gunungkidul, Dinkes: Cari Data Pendukung |
![]() |
---|
Penjelasan Lurah Ngawu Soal Kronologi Keracunan Massal yang Sebabkan 2 Orang Meninggal |
![]() |
---|
Korban Meninggal Dunia Dugaan Keracunan di Gunungkidul Dikebumikan di TPU Duwetsari |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Korban Meninggal Dunia Keracunan Massal di Gunungkidul Bertambah, Total jadi 2 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.