Keracunan Massal di Playen
BREAKING NEWS: Korban Meninggal Dunia Keracunan Massal di Gunungkidul Bertambah, Total jadi 2 Orang
Korban meninggal dunia akibat keracunan di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, bertambah satu orang.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Korban meninggal dunia akibat keracunan di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, bertambah satu orang.
Sehingga total korban meninggal dunia kasus keracunan massal tersebut sebanyak dua orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengatakan, korban meninggal dunia bertambah setelah salah seorang pasien yang berusia 60 tahun meninggal dunia
kedua ini merupakan orang dewasa berusia 60 tahun pada Minggu (26/5/2024) malam.
Korban meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Korban sempat mendapat perawatan, kemudian di rujuk ke RS PKU Yogyakarta,"ujarnya saat dihubungi pada Senin (27/5/2024).
Ia menuturkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan epidemiologi untuk menemukan penyebab dugaan keracunan pada warga tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 warga di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makanan dari acara syukuran.
Satu korban di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: BREAKING NEWS : Belasan Warga Ngawu Gunungkidul Diduga Keracunan Massal, 1 Orang Meninggal Dunia
Adapun korban meninggal dunia pertama yakni anak berusia 9 tahun.
"Informasi yang saya terima ada 13 korban, ada 5 orang dilakukan rawat inap yakni 3 di RS Behthesda Wonosari dan 2 di RS Nurohmah. Sedangkan, 7 orang rawat jalan. Untuk satu pasien meninggal dunia akan kami konfirmasi lebih lanjut,"ujar Ismono.
Dia menceritakan, peristiwa dugaan keracunan itu terjadi pada Kamis (23/5/2024) lalu.
Namun, pihaknya baru mendapatkan laporan adanya dugaan tersebut, pada Sabtu (25/5/2024) sekira pukul 22.35 WIB.
"Maka dari itu untuk sampel makanan terpaksa tidak bisa diambil sampelnya nanti jika dimungkinan akan dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan sampel laboratorium dari penderita,"tuturnya.
"Dari keterangannya, para warga mengalami diare hingga muntah-muntah saat pulang dari acara syukuran tersebut,"ucapnya.
Sementara itu, terkait identitas korban yang dinyatakan meninggal dunia. Pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Untuk adanya informasi bahwa ada 1 pasien yang meninggal akan kami konfirmasi lebih lanjut. Sambil menunggu hasil lebih lanjut dari tim penyelidikan epidemiologi,"urainya. (ndg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.