Berita Kota Yogya Hari Ini
Pemkot Yogyakarta Kebut Pembangunan TPS3R Karangmiri dan Kranon untuk Tangani Darurat Sampah
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berupaya mempercepat pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berupaya mempercepat pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Karangmiri dan Kranon.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi darurat sampah pasca ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan pada April 2024 lalu.
Sekadar informasi, TPS 3R Nitikan telah sepenuhnya beroperasi, sedangkan TPS 3R Kranon dan Karangmiri tengah dikebut pembangunannya.
Baca juga: Eks Wawali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi Soroti Aktivitas Study Tour Sekolah, Ini Catatannya
Meski dalam proses pembangunan, namun keduanya sudah mulai beroperasi, TPS 3R Kranon pada Senin (13/5/2024) lalu dan TPS 3R Karangmiri ditargetkan Senin (20/5/2024).
Tiga TPS 3R yang mampu mengelola sampah setidaknya 120 ton per hari ini harus secepatnya beroperasional karena kondisi Kota Yogyakarta darurat persampahan.
Ketiganya menggunakan teknologi Refused Derived Fuel (RDF) yang menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti batu bara yang dibutuhkan pabrik.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko mengatakan pembangunan kedua TPS 3R menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) 2024 dengan nilai kontrak Rp 2,4 miliar untuk TPS 3R Kranon dan pagu Rp 4,1 miliar untuk TPS 3R Karangmiri.
Kucuran Danais ini sepenuhnya untuk konstruksi baik pembangunan tempat pengolahan, kantor dan bangunan kemasyarakatan.
Setiap TPS 3R baru ini dilengkapi satu modul mesin RDF senilai Rp 2,6 miliar berasal dari APBD. Itu lokasi TPS 3R baru yang pembangunannya menggunakan Danais 2024 ini.
"Sekali lagi kami berterima kasih kepada Pemda DIY yang sudah memberikan kemudahan dalam hal pembiayaan pengolahan sampah di Kota Yogyakarta. Kami kebut pembangunannya dan targetkan bisa beroperasional penuh 100 persen pada pertengahan Juni 2024," ujarnya.
Haryoko menyampaikan satu modul mesin RDF tersebut mampu mengolah sampah sebanyak 30 ton setiap harinya sejak pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Hasil pilihan sampah diubah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Targetnya adalah zero residu sampah pasca pengolahan.
Dari sampah ssgar yang diolah mesin, maka sebanyak 60 persen menjadi RDF. Sisanya, 40 persen diolah lagi menjadi bentuk lain, termasuk pemanfaatan menjadi kompos untuk sampah organik.
"Total sampah di Kota Yogyakarta yang harus kita tangani dikisaran 180 ton setiap harinya, sedang tiga TPS 3R tersebut hanya bisa mengolah sampah total 120 ton per hari. Rinciannya Nitikan 70 ton, Kranon 30 ton dan Karangmiri 30 ton. Sisanya 60 ton dikerja sama dengan swasta. TPS 3R Kranon sudah dioperasionalkan terbatas sebab masih perlu penyesuaian, utamanya terkait lingkungan lokasi. Kita harus membiasakan masyarakat sekitar terkait aroma tak sedap yang mungkin timbul," ungkapnya.
Lebih lanjut, Haryoko menambahkan TPS 3R Karangmiri yang juga masih dalam tahap pembangunan sebisa mungkin beroperasional 20 Mei 2024.
| Bangun Gedung Baru, Puskesmas Kraton Kota Yogyakarta Segera Direlokasi |
|
|---|
| Kotabaru Ceria, Upaya Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Bangkitkan Atraksi Malam di Jogja |
|
|---|
| Sebanyak 80 Bank Sampah di Kota Yogyakarta 'Mati Suri', Diperlukan Upaya Pembinaan |
|
|---|
| Dukung Sanksi untuk ASN yang Terlibat Judi Online, Forpi Kota Yogyakarta: Cek Gawai Secara Berkala |
|
|---|
| Sanksi Tegas Menanti ASN Pemkot Yogyakarta yang Tergiur Judi Online |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.