Update Gunung Merapi Pagi Ini: Guguran Lava ke Kali Bebeng Berjarak Luncur Maksimum 1,5 Km
BPPTKG mengamati terjadi 4 kali guguran lava pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00, Selasa (16/04/2024).
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - BPPTKG mengamati terjadi 4 kali guguran lava pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00, Selasa (16/04/2024).
Guguran lava mengarahkan ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Selain itu, terjadi 23 guguran, dengan amplitudo: 3-23 mm, dan durasi : 55.32-152.7 detik. Low Frekuensi terjadi 1 kali, dengan amplitudo: 2 mm, dan durasi: 7.28 detik.
Hybrid/Fase Banyak terjadi 15 kali, amplitudo: 2-16 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, dan durasi: 5.52-8.76 detik. Vulkanik Dangkal sebanyak 5 kali, dengan amplitudo: 22-80 mm, dan durasi: 7.4-14.24 detik.
Tektonik Jauh sebanyak 2 kali, dengan amplitudo: 2 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 60.1-103.6 detik.
Menurut pengamatan meteorologi, cuaca mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-19.8 °C, kelembaban udara 60-99 persen, dan tekanan udara 838.2-918.8 mmHg. Volume curah hujan 5 mm per hari.
Secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25 m di atas puncak kawah.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi, dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
BPPTKG masih akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 21 Agustus 2025: Teramati 8 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya |
![]() |
---|
Aktivitas Gunung Merapi, Rabu 20 Agustus 2025: Teramati Ada 6 Kali Guguran Lava |
![]() |
---|
Krisis Air Bersih Empat Desa Lereng Gunung Merapi Wilayah Klaten |
![]() |
---|
Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 14 Agustus 2025: Teramati 4 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya |
![]() |
---|
Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 7 Agustus 2025: Teramati 10 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.