Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 9 Oktober 2025: Teramati 6 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya

uaca Gunung Merapi pagi ini cenderung berawan dan mendung, dengan angin bertiup lemah ke arah barat.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Gunung Merapi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) mengalami 6 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng, Kali Krasak, dan Kali Sat/Putih), dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.

Fenomena tersebut tercatat selama masa pengamatan BPPTKG Yogyakarta pagi ini, Kamis (9/10/2025), pukul 00.00-06.00 WIB. 

Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, teramati 17 kali gempa guguran (Amplitudo: 2-22 mm, Durasi: 43.85-137.21 detik).

Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung berawan dan mendung, dengan angin bertiup lemah ke arah barat.

Sementara, suhu udara berada di kisaran 14.6-19.6 °C, kelembaban udara 93.7-97.5 persen, dan tekanan udara 874.2-918.5 mmHg. 

Lebih lanjut, BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved