Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Terkini Gunung Merapi: Luncurkan Guguran Lava 3 Kali Selama 6 Jam Terakhir

BPPTKG mencatat ada 3 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1100 meter, pada periode pengamatan, Selasa (26/03/2024)

Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah muntahkan rentetan awan panas guguran (APG) pada Senin (4/12/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guguran lava Gunung Merapi kembali terjadi pada Selasa (26/3/2024) dini hari.

BPPTKG mencatat ada 3 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1100 meter, pada periode pengamatan, Selasa (26/03/2024) pukul 00.00 - 06.00.

Terjadi pula sejumlah kegempaan. Tercatat ada 8 guguran dengan amplitudo : 2-5 mm, dan durasi : 28.28-111.7 detik. Tektonik Jauh terjadi 2 kali, amplitudo : 4-6 mm, S-P : 7.66-10.76 detik, dan durasi : 75.52-124.36 detik.

Menurut pengamatan, cuaca cerah dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 72-99  persen, dan tekanan udara 874.6-919.2 mmHg.

Sedangkan menurut pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 15 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca juga: Intensitas Guguran Lava Tinggi, Morfologi Kubah Lava Gunung Merapi Berubah

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved