tips kesehatan

Cara Mencegah Penularan Penyakit Antraks Menurut Pakar UGM

munculnya kembali kasus antraks disebabkan oleh spora dari Bacillus anthracis yang bersumber dari hewan yang disembelih atau dari lingkungan ternak

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
weeklytimesnow.com.au
ilustrasi Anthrax 

Selain melakukan isolasi, para peternak perlu meningkatkan biosekuriti dan melakukan pengobatan pada hewan yang sakit serta memberi tambahan suplemen.

Menurutnya, hewan yang terjangkit bakteri antraks bisa diobati.

Bakteri ini mudah mati jika diberi antibiotik, antiseptik, desinfektan dan mati pada suhu diatas 54 derajat celcius selama 30 menit.

Sementara untuk hewan yang sehat diharuskan sebaiknya diberi vaksinasi selama dua kali selama setahun.

3. Tidak memotong dan mengonsumsi hewan yang sakit

Sementara Dosen Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono, Ph.D., mengatakan untuk mencegah agar kasus ini muncul sebaiknya peternak tidak memotong hewan yang sakit atau mengkonsumsi hewan yang sudah menjadi bangkai.

“Daging bangkai tidak boleh dikonsumsi karena matinya karena zoonosis bisa menular ke manusia. Tahun lalu di Semanu, ada 11 orang tertular dan satu orang  meninggal," katanya.

4. Hewan yang mati harus dikubur atau dikremasi

Untuk hewan yang sakit sebaiknya diisolasi untuk diobati terlebih dahulu hingga betul-betul dinyatakan sehat.

Namun jika ditemukan ternak hewan yang sudah mati yang ditengarai terkena antraks sebaiknya langsung dikubur atau dikremasi di lokasi.

“Jika tidak ada alat kremasi, maka dikubur saja ditimbun lalu disemen tidak boleh dibongkar selamanya karena spora sangat awet, anti desinfektan sehingga penting adanya literasi dan edukasi agar kasus seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

Disamping itu, ia menyaran agar hewan yang mati tidak dipindah ke tempat lain sebab jika hewan mati tersebut mengeluarkan darah maka tercecer dan menyebarkan spora di sepanjang jalan.

“Jika dipindah besar kemungkinan spora tercercer ke mana-mana,”pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved