Erupsi Gunung Merapi

Kabar Terbaru Letusan Gunung Merapi Hari Ini, Berikut Penjelasan BPPTKG Yogyakarta

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, rentetan awan panas pertama terjadi pada pukul 16.03 WIB

|
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau memuntahkan 8 kali awan panas guguran dalam rentan waktu 2,5 jam, Senin (4/3/2024). 

* Selama 2,5 Jam Muntahkan 8 Kali Awan Panas Guguran

TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau memuntahkan 8 kali awan panas guguran dalam rentan waktu 2,5 jam, Senin (4/3/2024).

Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, rentetan awan panas pertama terjadi pada pukul 16.03 WIB.

Kemudian disusul letusan selanjutnya pada pukul 16.18, 16.22, 16.24, 16.27, 16.29, 16.32, dan 18.37 waktu setempat.

"Visual Gunung Merapi saat terjadi awan panas guguran berkabut. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Senin (4/3/2024).

Berdasarkan hasil amatan BPPTKG, seluruh awan panas guguran mengarah ke barat daya namun terbawa angin yang datang dari arah timur.

Adapun jarak luncur maksimal muntahan wedus gembel dari Gunung Merapi terpantau sejauh 2,6 kilometer.

Dia mengatakan, meski terjadi rentetan guguran awan panas, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.

Masyarakat diminta menjauhi zona perkiraan bahaya erupsi Gunung Merapi.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," katanya.

Awan panas guguran meluncur dari puncak Merapi pada Senin (4/3/2024) sore sekitar pukul 16.03 WIB.
Awan panas guguran meluncur dari puncak Merapi pada Senin (4/3/2024) sore sekitar pukul 16.03 WIB. (BPPTKG Yogyakarta)

Dia merinci, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved