Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Festival Teras Malioboro Bakal Digelar, Ada Pemecahan Rekor MURI Gunungan Oleh-oleh Tertinggi
Festival Teras Malioboro akan dilangsungkan pada Selasa 5 Maret 2024 dan Kamis 7 Maret 2024 di kawasan Teras Malioboro 1 Kota Yogyakarta .
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Koperasi dan UKM DIY akan menggelar Festival Teras Malioboro untuk menggaet wisatawan dari berbagai daerah.
Rencananya event ini akan dilangsungkan pada Selasa 5 Maret 2024 dan Kamis 7 Maret 2024 di kawasan Teras Malioboro 1 Kota Yogyakarta .
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengatakan event tersebut bertujuan untuk mengenalkan produk-produk UMKM yang ada di Teras Malioboro .
Festival ini merupakan kali kedua yang mana khusus untuk tahun ini Festival Teras Malioboro mengusung tema Neng, Ning, Nung, Nang.
Tema tersebut mengandung makna filosofi sebuah perjalanan orang Jawa menuju ke arah kemenangan dan keberhasilan.
"Perayaan ini akan menjadi semangat bagi semua pelaku kepentingan di Teras Malioboro untuk melanjutkan titilaku perjalanan hidup meraih keberhasilan," katanya, saat jumpa pers, Kamis (29/2/2024).
Dalam kegiatan ini, Dinas Koperasi dan UKM DIY juga akan menghadirkan Gunungan Oleh-oleh Khas Yogyakarta tertinggi dan terbanyak.
"Ini akan menjadi pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) yakni gunungan oleh-oleh khas Jogja tertinggi dan terbanyak berasal dari 3000 kelompok UMKM di DIY," terang dia.
Baca juga: Gedung Permanen Teras Malioboro 2 Ditargetkan Mulai Dibangun Triwulan I Tahun 2024, Segini Luasnya
Pencatatan rekor MURI ini diharapkan menjadi bukti eksistensi pelaku UMKM di DIY yang terus melakukan inovasi.
Berbagai kegiatan pendukung lain di antaranya Integrasi sistem SIBAKUL bagi tenant, inovasi pengolahan sampah, pembentukan koperasi Temadji, pengembangan tenant melalui pelatihan bisnis serta kegiatan positif lain.
Hellen Phornica selaku Kepala Balai Layanan Bisnis dan UMKM DIY menambahkan, di tahun 2024 akan memunculkan terobosan baru yakni program digitalisasi bagi para pelaku UMKM di Teras Malioboro .
"Sehingga tenant tidak hanya sebagai refrensi kunjungan wisata, tetapi dapat terjadi transaksi secara digital melalui Teras Mobile," ungkapnya.
Pihaknya juga menjamin di Teras Malioboro tidak akan ada pedagang yang menjual dengan harga yang tidak wajar alias nuthuk.
"Sebab semua tenant sudah menggunakan fasilitas QRIS. Jadi tidak ada lagi istilah harga nuthuk," ujar Hellen.
Seorang perwakilan pedagang Teras Malioboro, Slamet Santoso turut bangga dengan adanya event Festival Teras Malioboro ini.
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.