Gedung Permanen Teras Malioboro 2 Ditargetkan Mulai Dibangun Triwulan I Tahun 2024, Segini Luasnya
Gedung permanen Teras Malioboro 2 akan berdiri di lahan sekira 6 ribu meter persegi, termasuk akses masuk ke Teras Malioboro 2 di belakang Ramayana
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembangunan gedung permanen Teras Malioboro 2 ditargetkan akan mulai dibangun pada triwulan pertama tahun 2024 ini.
Adapun saat ini, pengadaan lahan untuk pembangunan di 2 lokasi yakni dekat kawasan Teras Malioboro 1 dan di kawasan Ketandan atau tepatnya lahan di belakang Ramayana Malioboro, telah selesai dan kini memasuki tahap lelang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Sri Nurkyatsiwi, Senin (15/1/2024).
Dijelaskannya, gedung permanen Teras Malioboro 2 akan berdiri di lahan sekira 6 ribu meter persegi, termasuk akses masuk menuju Teras Malioboro 2 di belakang Ramayana.
Setidaknya, ada 3 akses masuk yang bisa digunakan pengunjung nantinya menuju ke Teras Malioboro 2.
"Itu kan ada toko Makmur Jaya, itu sudah kami beli juga itu kan menjadi akses untuk masuk. Kurang lebih ada 3 akses (masuk menuju TM 2)," ujar Sri Nurkyatsiwi, Senin (15/1/2024).
Disinggung mengenai anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung permanen Teras Malioboro 2, Siwi menjelaskan bahwa anggaran diambil dari Dana Keistimewaan sekira Rp100 miliar, untuk membangun gedung tingkat 3 baik di sisi barat maupun timur.
"Pembangunannya harapan kami nanti bisa bersamaan (Teras Malioboro 2 sisi barat maupun timur)," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, gedung permanen Teras Malioboro 2 ini mampu menampung sekitar 1.041 orang.
Terkait pendataan pedagang di gedung permanen Teras Malioboro 2, Siwie berujar bahwa hal tersebut akan diserahkan kepada jajaran pansus DPRD Kota Yogya untuk memastikan data jumlah pedagang yang masuk tersebut sesuai dengan pendataan mereka.
"Kami melihat dari data yang sudah ada dan disepakati oleh pemkot karena kewenangannya Kota Yogya. Kami bersinergi dengan kota sebab itu data yang digunakan ialah data yang sudah disepakati di kota," ujarnya.
Dijelaskannya, lahan sekitar 6 ribu meter persegi tersebut tak hanya akan dibangun untuk bangunan seluruhnya melainkan juga meliputi ruang publik, ruang terbuka, serta ruang untuk seniman unjuk talenta.
Sejauh ini, lanjut Siwi, pembangunan kawasan Teras Malioboro juga akan menyesuaikan situasi di lapangan termasuk mempertimbangkan ketersediaan lahan parkir di kawasan Ketandan yang juga dikoordinasikan dengan instansi terkait.
Ia memastikan, akses masuk Teras Malioboro 2 tak akan mengesampingkan estetika, termasuk menonjolkan kekayaan budaya DI Yogyakarta untuk menarik pengunjung masuk ke sana.
"Pastinya akses masuk sudah kami desain juga misal tampilan-tampilan untuk showcase budaya seni," ujarnya. (*)
Bupati Bantul Ucap Syukur, Danais Tahun 2026 Tidak Jadi Dipangkas |
![]() |
---|
Danais Jadi Penopang Program Strategis, Mas Marrel: Keistimewaan Harus Dijaga |
![]() |
---|
Danais 2026 Jadi Rp1 Triliun, Paniradya Pati Kaistimewaan DIY: Tunggu Dasar Hukum Resmi |
![]() |
---|
Danais DIY Tetap Rp 1 Triliun, Begini Respon Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sleman |
![]() |
---|
Bus Listrik DIY Masuki Tahap Akhir Uji Coba di Trayek Jombor–Malioboro |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.