Pemilu 2024

Gagal Terpilih di Pileg 2024, Simpatisan Caleg di Ende Pagari Jalan Penghubung Dua Desa

Hasil pemungutan suara pada Pemilu 2024 lalu tentunya tidak semuanya sesuai dengan harapan para calon legislator yang ikut pemilihan legislatif.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dokumen Warga
Tangkapan layar beberapa pemuda simpatisan caleg yang diduga gagal jadi terpilih jadi anggota DPRD menutup akses jalan di Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende 

TRIBUNJOGJA.COM, ENDE - Hasil pemungutan suara pada Pemilu 2024 lalu tentunya tidak semuanya sesuai dengan harapan para calon legislator (caleg) yang ikut pemilihan legislatif.

Ada calon yang bahagia karena perolehan suaranya sesuai dengan harapan sehingga lolos menjadi wakil rakyat, namun ada juga yang tidak sesuai dengan harapan.

Dari sejumlah caleg yang gagal, sebagian bisa menerima hasil dari pemungutan suara itu.

Namun ada juga yang tidak terima sehingga melakukan tidakan yang tidak terpuji.

Seperti yang dilakukan oleh sejumlah simpatisan salah satu caleg di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Para simpatisan itu menutup akses jalan yang menghubungan dua desa dengan memagarinya menggunakan batako.

Tindakan itu dilakukan lantaran caleg yang didukungnya diduga gagal terpilih menjadi anggota DPRD dalam Pileg 2024 kemarin.

Aksi pemagaran jalan penghubung dua desa di Ende ini viral setelah videonya diunggah di media sosial.

Dikutip dari Kompas.com, dalam video yang beredar, terlihat beberapa pemuda membuat tembok di sebuah jalan rabat beton.

Baca juga: Modus Sindikat Film Porno Internasional Incar Bocah Hobi ‘Mabar’

Mereka menutup jalan tersebut dengan batako.

"Kejadiannya di Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu," ujar Kapolsek Wolowaru, Ipda Ubaldus Maku di Ende, Senin (26/2/2024).

Ubaldus mengatakan, penutupan akses jalan tersebut dilakukan para simpatisan seorang caleg bernama Marselinus Budo Bata.

Jalur tersebut merupakan akses penghubung menuju Desa Nuamuri Barat dan Desa Wolokelo.

"Diduga karena Marselinus tidak mendapat suara yang banyak saat Pileg," kata dia.

Penutupan akses jalan penghubung dua desa itu menurut Ubaldus langsung direspon ileh pemerintah setempat.

Pada Minggu (25/2/2024), sejumlah pemangku kepentingan mulai dari tingkat kecamatan, desa dan caleg yang bersangkutan sudah melakukan mediasi.

Dalam mediasi tersebut, seluruh pihak diberi ruang untuk menyampaikan keluh kesah serta saran sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan.

Namun, lanjut Ubaldus, akses jalan tersebut belum bisa dibuka karena Marselinus akan melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan keluarga dan para tim pendukung.

Dia mengungkapkan penutupan jalan berdampak bagi masyarakat.

"Untuk kendaraan roda dua dan empat yang hendak ke arah Desa Nuamuri Harus naik dengan kendaraan lain ketika tiba di lokasi pemagaran jalan tersebut," ujarnya.

Ubaldus mengimbau masyarakat dua desa itu tetap menjaga keamanan, ketertiban, serta tidak terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved