GIPI DIY Prediksi Terjadi Perubahan Tren Pariwisata di DIY Tahun 2024 Ini

Bobby melanjutkan pariwisata yang berdasarkan wellness tourism juga bakal menjadi tren pariwisata 2024

Tribunjogja.com/Christi Mahatma
Ketua Gabungan Industi Pariwisata Indonesia DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut kondisi industri pariwisata DIY masih baik pascapenyelenggaraan Pemilu 2024. Hal itu karena penyelenggaraan Pemilu tahun ini berlangsung lancar dan kondusif. 

Meski begitu, Ketua GIPI DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mewanti-wanti Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan industri pariwisata untuk adaptif dalam menghadapi perubahan pola pariwisata tahun 2024. 

Ke depan pelaku pariwisata akan didominasi oleh generasi Z. Tentu hal ini akan berpengaruh pada pola pariwisata yang akan terjadi di DIY. 

"Pola tren pariwisata sedikit bergeser, perlu disadari bahwa ke depan tentunya gen z mendominasi perjalanan pariwisata. Tentunya tren pariwisata dengan dasar gen Z ini kan membawa perubahan," katanya, Rabu (21/02/2024). 

Menurut dia, generasi Z menginginkan produk pariwisata yang memberikan pengalaman. Sehingga industri pariwisata dan seluruh stakeholder perlu menghadirkan produk pariwisata yang tidak instan. 

"Bukan produk-produk yang sifatnya instan, tetapi pengalaman yang bisa dibagikan. Interaksi jadi satu hal yang wajib, bagaimana wisatawan bisa berinteraksi. Nah pola-pola perubahan inilah yang perlu dilakukan bersama," sambungnya. 

Baca juga: Pemkot Magelang Tuntaskan Kegiatan Strategis dan Monumental Tahun 2023

Bobby melanjutkan pariwisata yang berdasarkan wellness tourism juga bakal menjadi tren pariwisata 2024. Di DIY sendiri sudah banyak kegiatan yang mendorong wellness tourism, seperti Jogja Wellness Culture Festival, Kyokushinkai World Championship yang memperebutkan Piala Raja, dan lainnya. 

Ia menilai berbagai gelaran olah raga tersebut dapat meningkatkan sport tourism di DIY dan menjadi penguatan dari sisi event pariwisata. 

Dalam menghadapi perubahan tersebut, industri pariwisata tidak bisa bergerak sendiri. Perlu adanya dukungan dari Pemda DIY dan stakeholder pariwisata, termasuk masyarakat. 

"Beberapa perubahan ini harus dibicarakan bersama, termasuk dengan empat kabupaten satu kota. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tetapi bagaimana pariwisata Jogja itu terintegrasi dan harapannya bisa menyikapi perubahan itu," imbuhnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved