Berita Purworejo

10 Ketua RT dan 4 Ketua RW di Desa Wasiat Purworejo Mendadak Kompak Mengundurkan Diri

Belasan Ketua RT dan RW di Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendadak kompak mengundurkan diri dari jabatan.

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Kepala Desa Wasiat, Sulit Sukesi, menunjukkan surat pengunduran diri milik salah satu Ketua RT di Desa Wasiat, Selasa (20/2/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Belasan Ketua RT dan RW di Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendadak kompak mengundurkan diri dari jabatan.

Mereka pun serentak memberikan surat pengunduran diri kepada Kepala Desa terkait pada Senin (19/2/2024). 

Kepala Desa Wasiat, Sulit Sukesi, membenarkan kabar tersebut.

Ia mengatakan ada sebanyak 10 Ketua RT dan 4 Ketua RW yang tiba-tiba kompak menyerahkan surat pengunduran diri. 

Berdasarkan surat tersebut, alasan mereka mengundurkan diri adalah karena merasa tidak mampu mengemban amanah dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab sebagai Ketua RT atau RW. 

"Kemarin (19/2/2024) saya sangat kaget tiba-tiba mendapat surat pengunduran diri dari para Ketua RT dan RW, setelah pulang dari layat," ungkap Sukesi kepada Tribunjogja.com , Selasa (20/2/2024). 

Setelah mendapat surat itu, Sukesi menyebut langsung mengumpulkan para Ketua RT dan RW untuk menanyakan alasan sebenarnya keputusan tersebut.

Namun, kala itu Ketua RT dan RW bersikukuh alasan mereka sesuai yang tertulis di surat pengunduran diri. 

"Ya saya terima surat mereka dengan lapang dada tapi belum saya tandatangani. Nanti akan saya kembalikan kepada masyarakat, apakah akan dilakukan pemilihan Ketua RT dan RW," katanya. 

Baca juga: Kabar Terbaru Pengunduran Diri Massal Ketua RT dan RW di Desa Wasiat Purworejo, Komentar DP3APMD

Kendati demikian, Sukesi menduga keputusan pengunduran diri para Ketua RT dan RW di Desa Wasiat ada sangkut paut dengan sikap kepemimpinannya.

Sukesi mengaku memiliki sifat yang tegas dan ceplas-ceplos, sehingga terkesan galak saat dalam forum. 

"Saya orangnya memang keras, kalau ngomong ceplas-ceplos dan saya di forum manapun sering bilang 'kalau tidak bisa kerja, leren (berhenti)'. Mungkin itu yang membuat kesabaran mereka mentok sehingga memutuskan mengundurkan diri," ucapnya. 

Sukesi menuturkan, kata-kata pedas itu terpaksa ia luncurkan karena ingin memacu semangat para Ketua RT dan RW dalam bekerja.

Tetapi, masalah umur para Ketua RT dan RW yang didominasi berusia tua, disebut menjadi satu pemicu niat Sukesi tidak tersampaikan, sehingga dinilai tidak sopan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved