Pemilu 2024

KPPS di Kota Yogya Kesulitan Akses Sirekap, Data Pending dan Real Count Terhambat

Sejumlah data yang masuk terpantau pending karena traffic yang sangat tinggi, sehingga real count yang tersaji pun cenderung sangat lambat.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
dok.istimewa
Ilustrasi Pemilu 2024 

TRIBUNJOGJA.COM - Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Yogya mengalami kesulitan dalam mengakses Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Sejumlah data yang masuk terpantau pending karena traffic yang sangat tinggi, sehingga real count yang tersaji pun cenderung sangat lambat.

Ketua PPK Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Edi Novianto, mengatakan, traffic yang sangat tinggi tak diimbangi dengan kesiapan server.

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi para petugas KPPS saat memasukkan data dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.

"Tadi malam sempat lancar, sekitar jam 19.00 WIB. Tapi, setelah itu terkendala lagi sampai pagi tadi," tandasnya, Kamis (15/2/2024).

Namun, ia berharap, data-data yang terkirim hanya sebatas pending, tidak kemudian down atau error pada sistem Sirekap.

Baca juga: Petugas KPPS Sambilegi Salurkan Bilik Suara dan Kotak Suara di TPS Mahfud MD

Sehingga, dalam waktu dekat, data-data tersebut bisa segera masuk untuk langsung di-publish dalam real count, atau mendapat koreksi dari KPU dulu.

"Harapannya terpending saja, semoga data yang kita kirimkan itu tetap sampai, entah hari ini, nanti malam, atau besok," tandasnya.

Edi pun meyakini, warga masyarakat sudah cukup dewasa dalam menyikapi fenomena seperti ini, meski di media sosial sudah banyak isu-isu yang berhembus terkait kinerja aplikasi Sirekap.

Menurutnya, penyelenggara Pemilu pun tidak terlalu mempedulikan suara-suara sumbang tersebut dan memilih fokus melanjutkan kerjanya.

"Hasilnya tidak bisa kita dapatkan hari ini, tapi memang secara online teman-teman mengirimkan hasilnya melalui Sirekap. Itu kalau lancar bisa terbaca di real count," ucapnya.

"Saya sampai sekarang juga belum melihat itu, karena memang aplikasi baru bisa mengirim tapi belum bisa membaca hasil, karena sedang proses," tambah Edi. 

Lebih lanjut, ia memaparkan, secara keseluruhan, dari 220 TPS di Umbulharjo, tinggal 3 TPS saja yang belum mengirimkan logistik beserta hasil penghitungan, hingga pukul 10.00 WIB tadi.

Menurutnya, banyaknya anggota KPPS yang terbilang masih berusia muda, serta memiliki waktu longgar, membuat proses administrasi berjalan lambat.

"Anak muda terlalu santuy, mungkin karena tidak ada beban harus kerja atau bagaimana, saya nggak tahu. Tapi, secara umum lancar," jelasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved