Pemilu 2024

TPS Unik Bertema Pakaian Adat Tari Badui Warnai Pemilu 2024 di Maguwoharjo Sleman 

Sajian menarik ini, selain untuk mengenalkan pakaian adat, juga menjadi atraksi menyenangkan bagi warga yang ingin mencoblos. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Para petugas KPPS di TPS 102 Ledhok Pereng, Maguwoharjo, Depok Sleman mengenakan pakaian adat Tarian Badui untuk melayani calon pemilih mencoblos di Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Cara unik dilakukan petugas TPS 102, Ledhok Pereng Padukuhan Ringinsari, Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman untuk memikat calon pemilih datang mencoblos pada Pemilu 2024.

Para petugas KPPS di tempat ini mengenakkan pakaian adat penari Badui.

Sajian menarik ini, selain untuk mengenalkan pakaian adat, juga menjadi atraksi menyenangkan bagi warga yang ingin mencoblos. 

"Tema kami di Pemilu ini mengambil TPS unik, damai dan menyenangkan. Unik karena kami mengenakan Pakaian Adat Tarian Badui. Mungkin banyak warga yang belum mengenal tarian asal Sleman ini sehingga kami angkat untuk mengenalkannya," kata Ketua KPPS TPS 102 Maguwoharjo, M Misbah, Rabu (14/2/2024). 

Kostum Tari Badui yang dikenakan petugas TPS di sini meliputi peci turki yang dikenal panigoro atau kuluk temanten berwarna merah dan ada kucirnya.

Kemudian baju atau kemeja putih lengan panjang, rompi, celana panji dan kain rampekan stagen.

Dilengkapi ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu para penari Badui. 

Misbah mengatakan, penggunaan Pakaian Adat ini sebagai bagian dari  komitmen dalam upaya pelestarian warisan budaya.

Ia berharap, siapapun wakil rakyat yang terpilih di Pemilu 2024 tahun ini dapat lebih memperhatikan budaya lokal.

Di samping itu, penggunaan Pakaian Adat Tari Badui ini juga untuk mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda.

Apalagi, Tari Badui berasal dari Kabupaten Sleman yang menjadi salah satu dari warisan budaya tak benda Indonesia dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

"Kami ingin generasi muda menyukai budaya sendiri dan harapan kami mengurangi ketergantungan dengan gadget. Kita tahu, kalau sudah ketergantungan gadget maka dampaknya menjadi orang mager. Mereka jadi tidak energik," kata dia. 

Selain mengenakan pakaian adat, cara petugas TPS ini menarik warga untuk memilih juga dengan menyediakan photo booth.

Warga yang sudah menggunakan hak pilihnya bisa berswafoto.

Kemudian, di seputar TPS juga disediakan pengecekan kesehatan gratis bekerjasama dengan RS Hermina, Yogyakarta. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved