Berita Kriminal

Duh! Dua Kantor Desa di Klaten Disusupi Maling dalam Semalam, Kotak Infaq Juga Diambil

dua kantor desa di Klaten disusupi maling yang mengambil sejumlah barang berharga, Selasa (6/2/2024).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh
Ilustrasi pencurian 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dalam satu malam, dua kantor desa di Klaten disusupi maling yang mengambil sejumlah barang berharga, Selasa (6/2/2024).

Dua kantor desa itu adalah Balai Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari dan Balai Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi.

Di Balai Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, pencurian diketahui sekitar pukul 06:30 WIB ketika seorang penjaga hendak mematikan lampu listrik kantor desa tersebut.

“Mulanya, penjaga di Balai Desa Sidowarno bermaksud mematikan lampu listrik, sekitar pukul 06:30 WIB, tapi pas masuk ke dalam kantor, keadaannya berantakan.

“Jendela samping kantor keadaannya terbuka, rusak bekas dicongkel,” kata Kasi Humas Polres Klaten, AKP Abdillah saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).

Dia mengatakan, penjaga itu kemudian menghubungi Kepala Desa Sidowarno, Joko Sumarno dan perangkat desa.

Setelah dicek oleh saksi-saksi, mereka menemukan kehilangan, berupa satu unit proyektor merk EPSON XB 500, satu unit layar monitor merk Samsung, satu buah mikrofon, satu kontak infaq berisi uang kurang lebih Rp3 juta, dua printer merk Epson L1110 dan satu printer merk Epson R360.

“Kerugiannya kurang lebih Rp20 juta. Pelapor sudah melaporkan ke Polsek Wonosari untuk pengusutan lebih lanjut,” jelasnya.

Sementara, kejadian kedua di Balai Desa Kadibolo diketahui oleh perangkat desa yang datang ke balai desa sekitar pukul 09:15 WIB.

Perangkat desa itu hendak menyalakan televisi, namun televisi itu tidak lantas menyala. Di balai desa tersebut juga sudah ada perangkat desa lain yang sampai terlebih dahulu.

“Setelah itu, perangkat desa tersebut menanyakan mengapa tidak ada STB-nya ke perangkat desa lain. Mereka pun mencari kemana STB-nya tapi tidak ketemu,” beber Abdillah.

Saat mereka kebingungan, kata Abdillah, datanglah seorang perempuan. Perangkat desa itu lalu mengambil kemoceng untuk membersihkan meja aula.

Ketika bersih-bersih, dia tidak melihat adanya speaker yang biasa ada di situ.

“Perangkat desa itu ngomong ke perempuan yang baru datang kalau sound-nya tidak ada dan perempuan itu jawab kalau tukang kebun juga tidak tahu. Mereka cek dan diketahui ada pencurian di Balai Desa Kadibolo,” terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved