Pemilu 2024

BPBD DIY Siapkan Langkah Mitigasi Antisipasi Potensi Bencana saat Pemilu 2024

Langkah mitigasi bencana saat Pemilu di antaranya dengan menyiagakan Forum Pengurangan Risiko Bencana yang ada di tiap Kalurahan.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY,  terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana ketika proses pesta demokrasi berlangsung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, mengungkapkan pada saat Pemilu 2024 terdapat potensi terjadinya bencana hidrometeorologi mengingat masih dalam periode musim hujan.

Serta potensi bencana yang tidak dapat diprediksi seperti gempa bumi dan tsunami.

"Kondisi Gunung Merapi saat ini juga dalam status Siaga (Level III) yang juga perlu menjadi antisipasi," terang Noviar di Kantor BPBD DIY, Selasa (6/2/2024).

Ditambahkannya, akibat terjadinya bencana saat Pemilu 2024, antara lain menurunnya tingkat partisipasi pemilih.

Selain itu, kotak/ surat suara berpotensi rusak karena kehujanan, banjir, atau angin kencang.

"Di samping itu, petugas Pemilu tidak dapat bertugas karena terkendala bencana, dan sebagainya," paparnya.

Adapun langkah mitigasi bencana saat Pemilu 2024 di antaranya dengan menyiagakan Forum Pengurangan Risiko Bencana yang ada di tiap Kalurahan.

"Sampai saat ini sudah berjumlah 339 Kalurahan/Kelurahan Tangguh Bencana," jelasnya.

Selanjutnya, menyiagakan Kelompok Jaga Warga yang berada di tingkat Padukuhan/Kampung di seluruh DIY sampai saat ini berjumlah 3.455 Padukuhan/ Kampung dengan jumlah personil 62.062 orang.

"Menyiagakan Satlinmas yang berada di tingkat Kalurahan/Kelurahan yang berjumlah 27.524 personal Pembekalan kepada FPRB, Jaga Warga dan Satlinmas sudah dilakukan selama tahun 2023 agar siap siaga pada saat Pemilu 2024," papar Noviar.

Selain itu, BPBD DIY juga mengimbau agar masyarakat mulai melakukan persiapan dini dalam menghadapi peralihan musim melalui upaya-upaya pencegahan.

Di antaranya memangkas daun dan ranting terutama untuk pohon besar, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan.

"Membersihkan saluran air hingga sungai berfungsi dengan baik sehingga air hujan di permukiman tidak mengalir ke jalan. Selalu membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan, dan selalu memperbarui informasi perkiraan cuaca yang bersumber dari pihak berwenang. Serta meminimalisir kegiatan di daerah rawan longsor terutama saat hujan," imbau Noviar.

Sementara menjelang Pemilu 2024, lanjut Noviar, terdapat banyak media-media kampanye yang berpotensi membahayakan saat hujan dan angin sehingga perlu diperhatikan kekuatan serta keamanannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved