Tak Bisa Pulang Kampung, Mahasiswa Perantauan Pilih Ikut Pemilu 2024 di Kulon Progo

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 jadi momen penting sebagai bagian dari demokrasi.

Momen ini pun tak disia-siakan oleh para mahasiswa perantauan, yang memilih ikut Pemilu 2024 di Kulon Progo.

Seperti yang diungkapkan oleh Maria Yustina Oktavia, seorang mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Wates.

Ia memutuskan untuk menggunakan hak pilihnya di Kulon Progo.

Keputusan tersebut diambil bukan tanpa alasan.

Pasalnya, Maria berasal dari Kalimantan Utara (Kaltara), yang terbilang cukup jauh dari tempat menetapnya kini.

"Kalau ambil libur terlalu singkat, selain itu tiket pesawat ke sana juga mahal," tutur Maria pada wartawan, Kamis (11/01/2024).

Ia pun lalu mencari tahu bagaimana caranya agar bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.

Akhirnya, ia memutuskan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo menjadi pemilih pindahan.

Maria akan masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Namun pada hari pemungutan suara, ia hanya bisa menggunakan hak pilihnya untuk satu surat suara, yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP).

"Tahun ini pertama kalinya saya ikut Pemilu, tapi tidak masalah meski hanya bisa mencoblos 1 surat suara," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Maria Yohana Pasha, mahasiswa IKIP PGRI Wates yang juga berasal dari Kaltara.

Ia memutuskan mendaftar sebagai pemilih pindahan lantaran tak bisa pulang ke kampung halaman.

Namun ia mengaku sedih karena tak bisa menggunakan hak pilihnya secara maksimal.