Berita Jogja Hari Ini

Jumlah Usaha Pertanian di DI Yogyakarta Turun 26,18 Persen Selama 10 Tahun Terakhir

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY melakukan Sensus Pertanian (ST) pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 lalu. Sebanyak 3.086 petugas dikerahkan untuk melakuka

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Christi Mahatma Wardhani
Diseminasi hasil ST 2023 di The Alana Yogyakarta Hotel & Conventions Center, Senin (04/12/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY melakukan Sensus Pertanian (ST) pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 lalu. Sebanyak 3.086 petugas dikerahkan untuk melakukan sensus tersebut. 

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan jumlah usaha pertanian di DIY turun sebesar 26,18 persen dibanding 2013 lalu.

Pada ST yang dilakukan pada 2013 lalu, terdapat 584.802 usaha pertanian. Sementara pada 2023 ini turun menjadi 431.705.

Sepuluh 10 tahun terakhir, jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mengalami penurunan 26,26 % .

Sebab pada 2013 lalu jumlah UTP di DIY mencapai 584.689 unit, sementara pada 2023 hanya 431.113 unit. 

Baca juga: Pemkab Bantul Berupaya Tangani Kasus ODGJ Lewat Inovasi Simantap Sejagat

"Yang menarik jumlah Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) naik 66,67 % dibanding 2013, dari 21 unit menjadi 35 unit. Kemudian jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UPL) juga mengalami peningkatan pada 2023 sebanyak 537 unit, naik 483,70 ?ri tahun 2013 yang sebanyak 92 unit," katanya saat diseminasi hasil ST 2023 di The Alana Yogyakarta Hotel & Conventions Center, Senin (04/12/2023). 

"Meski ada kenaikan yang signifikan terutama pada UPL, namun kenaikan ini belum bisa mengimbangi penurunan yang terjadi pada UTP," sambungnya. 

Penurunan usaha pertanian di DIY ini disebabkan oleh berbagai faktor. Alih fungsi lahan menjadi salah satu faktor penurunan jumlah usaha pertanian 10 tahun terakhir. 

Menurut data yang dari ATR/BPN, pada 2018 lalu terjadi alih fungsi di Kulonprogo sebesar 666,89 hektare untuk pembangunan bandara YIA. Kemudian pada 2014 terjadi alih fungsi lahan sebesar 120,2 hektare dan 2019 kembali terjadj alih fungsi lahan di Gunungkidul. 

Lalu terjadi alih fungsi lahan di Sleman pada 2022 sebanyak 264,40 hektare untuk sarana pendidikan, jalan tol, dan permukiman. 

"Lahan memang terbatas, di DIY nyaris tidak ada lahan tidur. Kemudian kalau membeli lahan, harganya juga tinggi. Peningkatan pendapatan petani tidak sebanding dengan harga tanah. Kemudian investasi lahan pertanian mampu bersaing nggak dengan dengan usaha yang lain, seperti kita tahu DIY kota pariwisata dan pendidikan," terangnya. 

"Karena mungkin struktur ongkos di bidang pertanian itu, misalnya pupuk kan banyak komponen impor. Kemudian harga jual komoditas pertanian ini kan musiman. Kalau musim panen harganya turun, kalau pacekpaceklik harga naik," lanjutnya. 

Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono menyebut pertanian tidak hanya berfokus pada tanaman saja, tetapi juga peternakan, hingga perikanan.

Alih fungsi lahan bisa jadi merupakan dampak tidak langsung pada penurunan lahan pertanian di DIY. 

"Misalnya di Kulonprogo dibangun bandara YIA, itu kan memindahkan orang juga. Sehingga perlu dicarikan lahan lain untuk tempat tingal. Sama juga dengan pembangunan tol. Bisa jadi karena dampak tidak langsung misal dari permukiman," ujarnya. 

Statistisi Ahli Madya BPS DIY, Suparna menambahkan jumlah petani milenial di DIY tidak signifikan. Karena berdasarkan data, mayoritas petani di DIY berusia 55-64 tahun dengan persentase 29,35 % . Sebanyak 28,32 ?rusia lebih dari 65 tahun. 

"Yang berusia 15-24 tahun sekitar 0,34 % , kemudian usia 25-34 sebanyak 3,59 %. Sedangkan yang berusia 35-44 sebanyak 13,17 %, dan yang berusia 45-54 sebanyak 25,22 % . Belum bisa dibandingkan dengan tahun 2013 lalu, karena komponen petani milenial ini baru dilakukan di tahun 2023," imbuhnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved