Berita Bantul Hari Ini

Pemkab Bantul Berupaya Tangani Kasus ODGJ Lewat Inovasi Simantap Sejagat

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berupaya menangani permasalahan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melalui Inovasi Sistem Manajemen Terpadu

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Kadinkes Bantul (kiri), Bupati Bantul (tengah), perawat Puskesmas Kasihan II (kanan), menghadiri jumpa pers Simantap Sejagat di ruang dinas Bupati Bantul, Senin (4/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berupaya menangani permasalahan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melalui Inovasi Sistem Manajemen Terpadu Kesehatan Jiwa Jaga Masyarakat (Simantap Sejagat).

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan, inovasi tersebut merupakan transformasi dari inovasi Gelimasjiwo yang pada awalnya hanya diterapkan di Puskesmas Kasihan II.

Gelimasjiwo, sebelumnya telah direplikasi oleh 14 Puskesmas dari 27 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul.

Ketika inovasi itu ditingkatkan menjadi Simantap Sejagat, ranah penanganan ODGJ tak hanya menjadi urusan Puskesmas, namun naik ke tingkat Kabupaten. 

Baca juga: FAKTA-FAKTA Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali APG Senin 4 Desember 2023 Sore, Ini Kata BPPTKG

"Secara substansi, ini (inovasi Simantap Sejagat) tidak ada bedanya dengan inovasi Gelimasjiwo. Hanya saja, (inovasi itu dikembangkan) dari level Puskesmas menuju Kabupaten," jelasnya kepada awak media saat menghadiri Jumpa Pers Simantap Sejagat di Kantor Dinas Bupati Bantul, Senin (4/12/2023).

Disampaikannya, kehadiran inovasi Simantap Sejagat akan mempermudah pihaknya untuk menangani permasalahan ODGJ di Kabupaten Bantul.

Pasalnya, hingga saat ini, ada sekitar 2.700 ODGJ di Kabupaten Bantul yang telah tertangani secara sistemik melalui inovasi Simantap Sejagat.

"Artinya, mulai dari penemuan ODGJ sampai treatmen kelanjutannya, sampai pengembalian ke keluarga dan masyarakat itu sudah ada SOP dan tahapan-tahapan yang bisa dipahami secara gamblang," tutur Halim.

"Jadi, ketika kita menemukan ODGJ, para petugas kita, mulai dari pak dukuh, pak lurah tidak saling melempar (soal) itu tanggung jawab siapa? Itu sudah kami perjalas lewat inovasi Simantap Sejagat," imbuh dia.

Lebih lanjut, Halim menyampaikan bahwa inovasi Simantap Sejagat berhasil meraih penghargaan Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2023 dari Kementerian PANRB pada beberapa waktu lalu.

Sehingga, Halim berharap, penanganan ODGJ di Kabupaten Bantul akan semakin baik, semakin sempurna serta mencapai efek berupa pemulihan kesehatan jiwa dan kembali produktif seperti pada umumnya. 

Satu di antara penggagas inovasi Gelimasjiwo atau Simantap Sejagat, Siti Mulyani, mengatakan bahwa kasus ODGJ dapat terjadi pada manusia dikarenakan beberapa faktor.

"Sebagai contoh, orang yang mengalami kecelakaan. Trauma di otaknya itu bisa menyebabkan ODGJ," ucap siti yang juga merupakan petugas/perawat Puskesmas Kasihan II.

Sehingga, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta membantu proses pemulihan ODGJ

"Tugas besar kita semua tentu saja selain membuat ODGJ pulih, juga menghapus stigma masyarakat bahwa ODGJ itu tidak bisa apa-apa, tidak berdaya," urai dia.

"Jangan sampai ODGJ dapat perlakuan buruk terus menerus. Mereka bisa pulih kok. Banyak di tempat kami yang akhirnya ODGJ itu pulih, dapat beraktivitas kembali di tengah masyarakat. Bahkan ada yang menikah dan bekerja," tandas Siti. (nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved