Peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023, Ini Harapan Plt Bupati Purworejo

Guru harus bisa menjadi lokomotif utama bagi pembentukan karakter anak, keunggulan SDM, dan modernisasi bangsa Indonesia. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Humas Pemkab Purworejo
Plt Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, memberikan tali asih kepada 11 guru tidak tetap (GTT) yang memasuki masa pensiun tahun ini saat acara resepsi HUT Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Gedung PGRI Purworejo, Jalan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, Kelurahan Mranti, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Banyak guru di Kabupaten Purworejo yang terjerat kasus utang-piutang.

Bahkan, tak sedikit yang diadukan ke proses hukum karena perkara utang-piutang tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang LKBH PGRI Kabupaten Purworejo, Suherman, usai acara resepsi HUT Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Gedung PGRI Purworejo, Jalan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, Kelurahan Mranti, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023). 

Suherman mengungkapkan, banyak guru di Kota Berirama yang menjaminkan SK guru ke beberapa lembaga keuangan.

Bahkan, ada yang nekat memalsukan sertifikasi guru untuk mengambil pinjaman, sehingga dilaporkan ke polisi. 

"Jadi oknum guru tersebut sudah menjaminkan SK dan Sertifikasi asli ke lembaga keuangan. Lalu, ia masih butuh dana sehingga menggandakan sertifikat guru dan dimasukkan (digadaikan) ke beberapa koperasi di luar daerah. Akhirnya ketahuan dan dilaporkan ke polisi di daerah Kabupaten Sleman, DIY," jelasnya. 

Ia menyebut, setidaknya ada sebanyak 12 oknum guru yang berhasil diselamatkan oleh LKBH PGRI Kabupaten Purworejo dari ancaman jeratan pidana akibat utang-piutang.

Ia juga menyebut di antaranya ada seorang guru yang terjerat pinjaman online (pinjol) hingga mencapai nominal Rp70 juta. 

"Saat ditanya, guru tersebut bisa terjerat pinjol karena untuk berobat," katanya. 

Selain kasus tersebut, pihaknya juga mengaku telah menangani berbagai masalah antara guru,  siswa, dan wali murid.

Menurutnya, kasus tersebut cukup banyak terjadi di Kabupaten Purworejo. Namun, bisa diselesaikan sebelum masalah menjadi lebih besar. 

"Paling banyak yang kami tangani adalah masalah antara guru dengan siswa ataupun guru dengan wali siswa. Semisal yang terjadi di Kecamatan Bruno dan Kecamatan Banyuurip. Tetapi Alhandulillah semua bisa kami selesaikan dengan baik," paparnya. 

Terpisah, Plt Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, memaparkan bahwa guru harus bisa menjadi lokomotif utama bagi pembentukan karakter anak, keunggulan SDM, dan modernisasi bangsa Indonesia. 

"Oleh karena itu tenaga pendidikan harus meningkatkan kualitas sesuai kompetensi yang telah ditetapkan. Yakni meliputi unsur kepribadian, pedagogis, profesional, dan sosial," ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved