Bintangi Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Refal Hady Pelajari Dialek Bahasa Jawa
Bukan sebuah drama biasa namun,bagaimana Cinta Tak Pernah Tepat Waktu terkoneksi dengan penonton dan menjadi lebih daripada sekadar hiburan semata.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
Salah satunya, Sarah seorang dokter dari Malaysia yang diperankan oleh Mirah Filza.
Daku bisa membayangkan dirinya berumah tangga dengan sang dokter namun, Sarah meninggal dalam kecelakaan pesawat dan membuat Daku larut dalam kesedihan.
Seiring berjalannya waktu, Daku bertemu dengan seorang wanita dan bibit cintapun diantara mereka.
Sayangnya kali ini wanita tersebut, telah memiliki suami dan sekali lagi kisah cinta Daku berkonfik.
Cobaan cinta yang bertubi-tubi membuat Daku mulai meragu, apakah cinta akan datang tepat waktu?
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu menghadirkan jalinan multi konflik dalam menemukan pasangan hidup, dimana kita akan dihadapkan dalam banyak pilihan dengan waktu yang tidak tepat.
Pilihan-pilihan hidup yang kita buat terkadang tidak pernah sesuai dengan apa yang kita mau dan semua itu tergantung bagaimana kita menyingkapinya.
Ini adalah tema yang relevan dan related dengan penonton Indonesia, tak ayal kisah Daku dirasa mampu mewakili para penonton dalam dunia nyata.
Sementara untuk para pembaca setia novel best seller, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu akan disuguhkan visualisasi menawan dari plot cerita tokoh Aku.
Adaptasi cerita akan sedikit berbeda dengan plot novel namun, tetap membawa jiwa sang tokoh utama yang tidak ingin sekadar mencicipi cinta sejati, melainkan ingin mencicipi cinta yang bukan sesaat.
"Tentunya senang saat mengetahui novel ini akan difilmkan, apalagi menurut saya ini novel yang tidak mudah karena ada banyak monolog, banyak pikirannya yang berbicara sendiri, jadi kalau dibikin adegan seperti apa ya. Saya pun ingin tahu juga jadinya seperti apa," ungkap Puthut EA , sang penulis novel.
Mengusung atmosfir calm dan soft dengan harapan mampu, menghantarkan suasana romantis sehingga mampu menghadirkan kesenduan dan kesedihan Daku dalam menemukan cinta serta menggambarkan surga-surga kecil milik Aku, seperti dalam novelnya.
Cinematic lighting setup, dibuat seapik mungkin menyatu dengan feel yang akan dihantarkan oleh para cast serta ditunjang oleh scoring dan soundtrack yang menambah atmosfer hopelessly romantic.
Melalui Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Hanung Bramantyo beserta K Studio, Seven Skies Motion dan Dapur Film Indonesia berharap film ini tidak sekadar menjadi tontonan belaka namun juga, memorable dan terus diingat oleh para pecinta film. Film ini dijadwalkan untuk rilis di bioskop di tahun 2024 mendatang.
Selain Refal Hady, film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu ini juga dibintangi oleh Mira Filzah sebagai Sara, Carissa Perusset sebagai Any dan Nadya Arina sebagai Nadya. ( Tribunjogja.com )
Sultan HB X Sampaikan Duka Cita untuk Affan Kurniawan, Prihatin Perubahan Demokrasi Memakan Korban |
![]() |
---|
Pesan Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Temui Massa Aksi di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Akhirnya Sultan Temui Massa Aksi di Halaman Mapolda DIY, Ini Kata Raja Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Gending Jawa Mengalun, Tanda Sultan Keluar Temui Massa Aksi di Depan Mapolda DIY |
![]() |
---|
Situasi Terkini Polda DIY Tengah Malam, Rentetan Tembakan Kembang Api dan Gas Air Mata ke Arah Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.