Bintangi Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Refal Hady Pelajari Dialek Bahasa Jawa

Bukan sebuah drama biasa namun,bagaimana Cinta Tak Pernah Tepat Waktu terkoneksi dengan penonton dan menjadi lebih daripada sekadar hiburan semata.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Hanif Suryo
Syukuran dan Cast Reveal Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu yang dibintangi aktor Refal Hady di Sleman, Jumat (1/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM-   Aktor tampan keturunan Arab dan Betawi kini sedang naik daun, Refal Hady diperkenalkan sebagai pemeran Daku dalam film terbaru karya sutradara Hanung Bramantyo berjudul 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu' dalam acara syukuran dan cast reveal di Sleman, Jumat (1/12/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Refal Hady mengaku antusias memerankan sosok Daku, namun di sisi lain ia merasa tertantang lantaran harus mempelajari dialek Bahasa Jawa.

"Daku ini seorang penulis cerpen dan juga novel, dia cukup kreatif tapi juga sangat-sangat rumit pikirannya. Dia selalu berpetualang, untuk mencari jawaban-jawaban itu. Pastinya senang bisa bekerja sama dengan Mas Hanung, mendengar judulnya saja itu aku pribadi merasa kok ini sama (dengan yang saya rasakan), belum lagi saat membaca novel, juga sinopsisnya, ternyata banyak hal-hal yang semakin relate layaknya membaca kehidupan kita. Baik keresahannya, pergolakan batinnya, mencoba untuk mengobati luka hatinya, mencari jawaban-jawaban, ya seperti itulah," terang Refal Hady.

Ia mengaku sejumlah persiapan harus ia lakukan, satu di antara yang jadi tantangan bagi aktor keturunan Arab dan Betawi ini ialah berusaha menggunakan dialek Bahasa Jawa.

"Aku berusaha berdialek Jawa nih, tolong dibantu," kelakar Refal Hady .

"Selain itu, film ini nggak cuma bicara soal dialek tapi juga banyak monolog yang penonton juga harus merasakan keresahan sosok Daku ini," ujarnya.

Sekadar informasi, film garapan K Studio dan Seven Skies Motion bercerita soal gejolak batin seorang penulis dalam mencari cinta di hidupnya.

Bukan sebuah drama biasa namun, bagaimana Cinta Tak Pernah Tepat Waktu terkoneksi dengan penonton dan menjadi lebih daripada sekadar hiburan semata.

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu sendiri merupakan adaptasi dari novel best seller karya Puthut EA yang berisikan 15 bab tentang tokoh "Aku", seorang laki-laki yang sudah memasuki usia untuk menikah dan lingkungan keluarganya sudah berulang kali menyampaikan hal tersebut padanya.

Kegalauannya tentang menikah karena ia kerap mengalami kegagalan dalam hubungannya.

Adapun K Studio Nusantara adalah perusahaan penanaman modal asing yang dibentuk oleh investor nasional dan internasional dengan harapan dapat menjadi Studio global yang  dapat membawa film dan film-maker Indonesia ke kancah internasional.

Bersama Seven Skies Motion sebuah perusahaan Malaysia yang bergerak aktif dalam penerbitan film dan penyelenggaraan konser berharap adaptasi Cinta Tak Pernah Tepat Waktu mampu menjadi tontonan yang menyegarkan, terlebih dalam kategori drama percintaan, dimana Daku ( Refal Hady ) berperan sebagai penulis yang harus dihadapkan pada pilihan untuk segera menikah sementara dirinya selalu saja gagal dalam menjalin hubungan yang langgeng.

Sayangnya, sang kekasih Nadya yang diperankan oleh Nadya Arina tidak bisa menunggu dan lebih memilih untuk menerima lamaran dari pria lain.

Daku pun mulai bertemu dengan gadis-gadis lain, termasuk pilihan Ibunya namun ia bersikeras menolak.

Namun, nasib percintaan tidak pernah mulus sebab cinta tak pernah tepat waktu, datang dan pergi tanpa bisa diketahui.

Salah satunya, Sarah seorang dokter dari Malaysia yang diperankan oleh Mirah Filza.

Daku bisa membayangkan dirinya berumah tangga dengan sang dokter namun, Sarah meninggal dalam kecelakaan pesawat dan membuat Daku larut dalam kesedihan.

Seiring berjalannya waktu, Daku bertemu dengan seorang wanita dan bibit cintapun diantara mereka.

Sayangnya kali ini wanita tersebut, telah memiliki suami dan sekali lagi kisah cinta Daku berkonfik.

Cobaan cinta yang bertubi-tubi membuat Daku mulai meragu, apakah cinta akan datang tepat waktu?

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu menghadirkan jalinan multi konflik dalam menemukan pasangan hidup, dimana kita akan dihadapkan dalam banyak pilihan dengan waktu yang tidak tepat.

Pilihan-pilihan hidup yang kita buat terkadang tidak pernah sesuai dengan apa yang kita mau dan semua itu tergantung bagaimana kita menyingkapinya.

Ini adalah tema yang relevan dan related dengan penonton Indonesia, tak ayal kisah Daku dirasa mampu mewakili para penonton dalam dunia nyata.

Sementara untuk para pembaca setia novel best seller, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu akan disuguhkan visualisasi menawan dari plot cerita tokoh Aku.

Adaptasi cerita akan sedikit berbeda dengan plot novel namun, tetap membawa jiwa sang tokoh utama yang tidak ingin sekadar mencicipi cinta sejati, melainkan ingin mencicipi cinta yang bukan sesaat.

"Tentunya senang saat mengetahui novel ini akan difilmkan, apalagi menurut saya ini novel yang tidak mudah karena ada banyak monolog, banyak pikirannya yang berbicara sendiri, jadi kalau dibikin adegan seperti apa ya. Saya pun ingin tahu juga jadinya seperti apa," ungkap Puthut EA , sang penulis novel.

Mengusung atmosfir calm dan soft dengan harapan mampu, menghantarkan suasana romantis sehingga mampu menghadirkan kesenduan dan kesedihan Daku dalam menemukan cinta serta menggambarkan surga-surga kecil milik Aku, seperti dalam novelnya.

Cinematic lighting setup, dibuat seapik mungkin menyatu dengan feel yang akan dihantarkan oleh para cast serta ditunjang oleh scoring dan soundtrack yang menambah atmosfer hopelessly romantic.

Melalui Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Hanung Bramantyo beserta K Studio, Seven Skies Motion dan Dapur Film Indonesia berharap film ini tidak sekadar menjadi tontonan belaka namun juga, memorable dan terus diingat oleh para pecinta film. Film ini dijadwalkan untuk rilis di bioskop di tahun 2024 mendatang.

Selain Refal Hady, film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu ini juga dibintangi oleh Mira Filzah sebagai Sara, Carissa Perusset sebagai Any dan Nadya Arina sebagai Nadya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved