Pemilu 2024

KPU Sleman Petakan TPS Rawan Bencana Gunung Merapi 

Tahapan Pemilu 2024 terus berjalan. Selain memastikan logistik disimpan dengan aman, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman juga memetakan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi Pemilu 2024 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tahapan Pemilu 2024 terus berjalan. Selain memastikan logistik disimpan dengan aman, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman juga memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk kategori rawan bencana, terutama di seputar lereng Gunung Merapi.

Sejauh ini, langkah antisipasi diakuinya telah dilakukan apabila harus menghadapi kemungkinan situasi terburuk. 

Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi mengatakan, pihaknya sebagai penyelenggara pemilu mengaku selalu menjalin koordinasi dengan badan yang memiliki kewenangan terkait status kebencanaan Gunung Merapi.

Baca juga: Sosok yang Terlihat Tegas Itu Akhirnya Meneteskan Air Mata Juga

Ketika gunung di perbatasan DIY - Jateng itu, berstatus siaga, waspada ataupun awas maka telah disusun langkah perencanaan. 

"Jadi ini karena di KPU Sleman, setiap pelaksanaan pemilu ada Merapi maka tergantung status Merapinya itu. Jika Merapi status waspada, siaga ataupun awas, maka ring 1, 2 dan 3 akan ada langkah strategi untuk memindah TPS. Jadi kami sudah ada antisipasi," kata Baehaqi, Rabu (29/11/2023). 

Menurut dia, sejauh ini berdasarkan hasil pemetaan, TPS yang masuk kemungkinan kategori rawan bencana Merapi ada di empat Kapanewon, yaitu Cangkringan, Turi, Pakem dan Tempel.

Pihaknya sudah membaginya per radius. Radius ring 1 bencana gunung Merapi berjarak 5 kilometer dari puncak. Kemudian ring 2 berjarak 7 kilometer dan ring 3 sejauh 9 kilometer. 

Sejauh ini, kata Baehaqi tidak ada tempat pemungutan suara yang berlokasi di ring 1 bencana. Rata-rata dari empat Kapanewon yang sudah dipetakan tersebut, jarak TPS-nya lebih dari 5 kilometer dari puncak gunung Merapi. 

"TPS yang masuk rawan memang ada. Paling banyak di Cangkringan. Tapi tidak ada yang di ring 1," kata Baehaqi.

Kemungkinan terburuk jika Merapi erupsi skala besar maka TPS di Kapanewon yang masuk rawan bencana bakal dipindahkan ke wilayah di bawahnya, seperti Ngemplak maupun Ngaglik. 

Untuk diketahui, TPS pemilu 2024 di Kabupaten Sleman berjumlah 3.457 dengan TPS Lokasi Khusus ada 45 TPS. Jumlah tersebut akan digunakan untuk melakukan pemungutan suara dari 849.062 Daftar Pemilih Tetap yang tersebar di 86 Kalurahan, 17 Kapanewon di Bumi Sembada. 

Kordinator divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Sleman, Ahmad Sidiq Wiratama mengatakan, ada beberapa wilayah di Kabupaten Sleman yang memang masuk kategori Kawasan Rawan Bencana (KRB).

Satu di antaranya di Cangkringan, kemudian wilayah lereng Merapi seperti Turi dan Pakem. Karena itu, dibutuhkan langkah antisipasi dan skenario bagi penyelenggaraan pemilu jika sewaktu-waktu gunung Merapi erupsi. 

"Saat ini, kami sudah rakorpim dan disebutkan dalam kondisi aman untuk Merapi. Tapi memang butuh antisipasi pada penyelenggaraan Pemilu. Jika ada erupsi harus ada alternatif. Maka ada tindak lanjut untuk menentukan skenario jika ada bencana. Pihak KPU sepertinya telah menyiapkan beberapa opsi relokasi TPS seperti di barak pengungsian," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved