Kesehatan

Gejala Pneumonia Misterius yang Merebak China, Sering Diremehkan Padahal Berbahaya

Baru-baru ini kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak semakin merebak di Tiongkok, China. Kenali gejala-gejalanya untuk mencegah pneumonia.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Kompas.com
Gejala Pneumonia Misterius yang Merebak China, Sering Diremehkan Padahal Berbahaya 

Mengutip dari laman National Health Service, gejala umum yang timbul ketika terkena pneumonia diantaranya yaitu:

1. Batuk kering atau berdahak
2. Demam disertai nyeri kepala
3. Tubuh menggigil kedinginan
4. Nyeri dada ketika bernapas, bahkan ketika beristirahat
5. Kehilangan nafsu makan
6. Sesak napas
7. Detak jantung cepat

Gejala lain pneumonia, yaitu:

1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Batuk Berdarah
4. Linglung (orang lanjut usia)
5. Nyeri otot dan nyeri sendi

Baca juga: Kasus ISPA di Kulon Progo Meningkat, Sebabkan Balita Rentan Terpapar Pneumonia

Melihat jumlah kasus pneumonia yang semakin meningkat, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menerbitkan Surat Edaran pada tanggal 27 November 2023 dengan Nomor PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

"Penerbitan surat edaran tersebut bertujuan mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia," ujar Maxi.

Memang belum dijelaskan secara pasti apa penyebab pneumonia, tetapi berdasarkan laporan epidemologi, terjadi peningkatan kasus mycoplasma-penyebab infeksi pernapasan sebelum Covid-19, sebanyak 40 persen.

Untuk itu Kemenkes meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pemantauan perkembangan terhadap kasus dari negara terjangkit ditingkat global.

KKP diminta untuk meningkatkan pengawasan ketat terhadap orang-orang beserta barang bawaannya yang berasal dari negara terjangkit.

Selain itu, meminta untuk melaporkan penemuan kasus yang diduga pneumonia ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dan menfasilitasi pengiriman spesimennya ke laboratorium Sentinel ILI/SARI.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi juga menghimbau bahwa masyarakat tidak perlu panik karena pneumonia bukan berasal dari patogen baru sepertu SARS-CoV-2.

Masyarakat diminta untuk terus menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan. Jika merasakan gejala-gejala sakit disarankan untuk beristirahat yang cukup.

(MG Lia Ika Agustin)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved