Menparekraf Sandiaga Uno Tegaskan Pemilu 2024 Tidak Mengganggu Iklim Pariwisata

TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ) RI, Sandiaga Uno memastikan, Pemilu 2024 tidak akan memberikan dampak negatif pada ikilim pariwisata di tanah air.

Sebaliknya, pesta demokrasi yang bakal berlangsung tahun depan tersebut malah mendorong pergerakan pelancong, sehingga berpotensi memperluas peluang usaha dan menyerap tenaga kerja.

"Tidak terganggu, seluruh agenda pariwisata sudah saya instruksikan berjalan sesuai rencana," ujarnya, selepas mengisi sesi diskusi Rumah Siap Kerja, di Yogyakarta, Sabtu (11/11/23) malam.

"Apaalgi, ini justru bertambah, karena ada keinginan wisatawan yang melakukan booking lebih tinggi dibanding proyeksi awal," imbuh Sandiaga.

Oleh sebab itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan, Pemilu 2024 bisa menopang pergerakan wisatawan baik dari dalam atau luar negeri.

Bahkan, lanjutnya, belum lama ini, Indonesia medapat apresiasi dari dunia internasional, berkat perkembangan pesat sektor pariwisata yang secara indeks meloncat 12 poin, melampaui Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.

Baca juga: Jatim-Jabar jadi PR TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Ungkap Ada 13 Provinsi yang Dibidik

"Kondisi dan situasi perpolitikan yang stabil sangat mendukung kepulihan pariwisata. Wisatawan mancanegera di tahun depan ditargetkan menuju angka 12-15 juta, atau tumbuh antara 20-30 persen," ungkapnya.

Sandiaga menandaskan, potensi tersebut akan terus didorong untuk masuk ke dalam konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, sehingga bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

Salah satunya, dengan fasilitasi dari Rumah Siap Kerja, yang telah menegaskan akselerasi dan transformasinya menjadi sebuah rumah siap usaha.

"Mereka siap membantu UMKM yang hendak memulai bisnis. Harapannya, konfersi bonus demografi kita 15 tahun kedepan bisa membawa percepatan pertumbuhan ekonomi, selaras dengan konsep Indonesia emas," tegasnya.

Sementara itu, CEO Rumah Siap Kerja, Roestiandi Tsamanov, mengungkapkan, bantuan untuk para pelaku UMKM bakal direalisasikannya melalui pelatihan, permodalan dan pendampingan.

Sehingga, ia pun memastikan, tidak sebatas menggelontorkan permodalan saja, namun ada proses-proses pendampingan yang dijalankan, supaya mereka konsisten melaju di jalan yang benar.

"Kami ingin UMKM yang dibantu permodalan bisa mendapat pendampingan, hal-hal seperti pemasaran dan bagaimana mengelola keuangan diperhatikan, supaya usahanya tumbuh dan mandiri," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )