Kasus Cacar Monyet Menyebar di 3 Provinsi, Jakarta Paling Banyak

Kasus cacar monyet (MPox) di Indonesia telah terdeteksi di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
DOK. Sky News
Simak 5 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet Menurut Epidemolog 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kasus cacar monyet (MPox) di Indonesia telah terdeteksi di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten.

Dari ketiga provinsi tersebut, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terpapar cacar monyet sebanyak 35 kasus.

Jumlah paling banyak berada di wilayah DKI Jakarta dengan total 29 kasus, lalu Jawa Barat 5 kasus dan Banten 1 kasus.

Data itu dilaporkan oleh Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam konferensi pers PB IDI secara daring di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Dikutip dari Kompas.com,Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox PB IDI, Hanny Nilasari mengatakan kasus cacar monyet paling banyak di wilayah DKI Jakarta.

Lalu wilayah Jawa Barat dengan 5 kasus dan Banten dengan 1 kasus.

"Sehingga jumlah kasus yang terkonfirmasi pada saat ini adalah 35 kasus dan kemudian yang negatif (dicarded) ada 82 kasus," kata Hanny dalam konferensi pers PB IDI secara daring di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Kronologi Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh dan Buang Bayinya Sendiri Tak Lama Setelah Dilahirkan

Hanny menyampaikan, sebagian besar pasien cacar monyet di DKI Jakarta memiliki penyakit penyerta.

Dari 29 pasien, hanya 3 pasien yang tidak memiliki penyakit penyerta.

Sementara sisanya disertai komorbid dengan rincian, 10 pasien mengidap HIV, tiga pasien dengan sifilis, serta sembilan pasien dengan HIV dan sifilis.

Lalu, satu pasien dengan HIVx sifilis, Hbsag positif, dan hipertensi; satu pasien dengan HIV dan hipertensi.

"Sedangkan untuk tujuh pasien lainnya tidak ada data riil sehingga saya belum bisa menginformasikan secara detail," ucap Hanny.

Lebih lanjut, Hanny menyampaikan, kasus konfirmasi didominasi oleh orientasi seksual lelaki seks lelaki (LSL) sebanyak 24 orang atau 90 persen dari total kasus.

Diikuti oleh 2 orang heteroseksual, 1 orang tidak diketahui orientasi seksualnya, dan 1 orang dengan kategori lainnya.

Hanny menjabarkan, berdasarkan laporan dari Travel Medical Infect Desease tahun 2022 dengan kasus konfirmasi 4.080 orang, ruam kulit menjadi salah satu gejala yang paling banyak ditemukan pasien.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved