Berita Gunungkidul Hari Ini

Meski Tidak Ada Kasus Cacar Monyet di Gunungkidul, Dinkes Ajak Masyarakat Tetap Waspada

Agar masyarakat mengantisipasi penularan penyakit tersebut, mulai dari mencuci tangan dengan benar dan sesering mungkin.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
dok.istimewa
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mengklaim belum adanya kasus penderita cacar monyet (monkeypox) di wilayahnya.

Meski demikian, pihak mengimbau agar masyarakat mewaspadai penularan virus tersebut.

Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul Ismono mengatakan, agar masyarakat mengantisipasi penularan penyakit tersebut, mulai dari mencuci tangan dengan benar dan sesering mungkin.

Kemudian, menghindari kontak langsung dengan penderita maupun benda yang pernah digunakan penderita.

"Karena, penularan cacar monyet bisa melalui kontak langsung kulit termasuk harus menghindari sex bebas," tuturnya Jumat (30/8/2024).

Selain memberikan imbauan kepada masyarakat, Ismono mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan setempat untuk selalu bersiaga. 

"Pastinya tim medis dan fasilitas kesehatan harus selalu siaga. Meskipun demikian, kita berharap penyakit ini jangan sampai ada yang tertular,"terangnya.

Sementara itu, Ketua IDI Gunungkidul Dyah Prasetyorini mengatakan, cacar monyet atau monkeypox ini zoonosis.

Di mana, penularannya bisa dari hewan ke manusia, namun juga manusia ke manusia.

Adapun cara penularannya yaitu kontak langsung hewan yang terinfeksi melalui cakaran, memakan daging liar yang sudah terinfeksi, benda yang terkontaminasi, virus masuk ke tubuh melalui luka terbuka, dan lain sebagainya.

"Kalau kita bicara mengenai virus memang bisa sembuh sendiri tapi waktunya sangat panjang. Penularannya bisa melalui tikus dan hewan liar," ucapnya.

Adapun gejalanya melalui fase inkubasi yang muncul di hari ke-6 sampai 16 hari. Sehingga rerata sampai 20 hingga 21 hari.

“Untuk fase penyakitnya ada akut dari hari ke-0 sampai 5 hari seperti demam, sakit kepala terus ada pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot. Kemudian setelah itu akan mulai muncul seperti cacar ruam mulainya di wajah,”urainya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved