Kasus Keracunan Massal MBG Terus Berulang, Begini Upaya Pencegahan yang Dilakukan BGN
BGN terus melakukan perbaikan-perbaikan pascamaraknya kasus keracunan massal yang dipicu oleh menu makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) terus melakukan perbaikan-perbaikan pascamaraknya kasus keracunan massal yang dipicu oleh menu makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah-langkah yang diambil oleh BGN di antaranya pengetatan prosedur keamanan sejak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mendaftar sebagai mitra.
Mulai dari penyaringan SPPG yang mendaftar, pembentukan tim investigasi yang beranggotakan BPOM, Dinkes, hingga Polisi, serta memastikan sertifikasi chef dan dapur.
Sertifikasi dapur dan juru masak ini merupakan kebijakan baru yang diambil oleh BGN.
Sertifikasi dapur ini akan dilakukan oleh tim inspeksi yang akan memantau langsung kondisi yang ada di lapangan.
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan pihaknya memperketat proses verifikasi mitra penyedia makanan, termasuk mewajibkan sertifikasi dapur dan juru masak.
“Tentu (diperketat). Bahkan, ini paling baru, hari ini sudah kita keluarkan surat kepada semua dapur yang kemarin bermasalah,” kata Nanik, di Cibubur, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Nanik mengungkapkan, jika tim inspeksi menemukan adanya dapur yang tidak sesuai dengan juknis yang sudah ditetapkan, pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan menutupnya.
“Kalau kita temukan (dapur) yang tidak sesuai petunjuk teknis atau juknis, kita langsung tutup. Kita akan tegas dalam hal ini,” kata Nanik.
Menurut Nanik, standar kebersihan dan higienitas dapur harus dipenuhi, mulai dari lantai yang harus di-epoxy, meja berbahan stainless steel, hingga ruang pengemasan berpendingin dan freezer berkapasitas besar.
Selain itu, peralatan masak juga wajib sesuai standar BGN untuk memastikan suhu pengolahan makanan terjaga.
“Bahkan, sudah diumumkan kemarin sore, semua chef yang di dapur harus bersertifikasi. Tambah lagi ada kebijakan baru, yayasan harus menyediakan chef pendamping. Jadi, bukan hanya kontrol dari BGN, tapi juga dari pihak mitra,” kata Nanik.
Nanik juga menyampaikan bahwa proses verifikasi yang dilakukan oleh pihaknya dilaksanakan secara profesional.
Baca juga: Kapolri Buka Suara Soal Desakan Mundur: Saya Pilih Bertahan Demi Anggota
Artinya, prosesnya tidak dipengaruhi oleh pihak manapun.
“Jadi verifikasi ini tidak dipengaruhi atau tidak ada titipan. Selama ini banyak sekali dugaan-dugaan, jadi satu-satu kami selesaikan,” ucapnya.
| Sidak Dapur MBG di Gunungkidul, Ditemukan Pelanggaran Kebersihan di Beberapa SPPG |
|
|---|
| Evaluasi MBG, Pemkab Gunungkidul Panggil Kepala SPPG Usai Kasus Keracunan Massal |
|
|---|
| Emosi di Dapur MBG: Wakil Bupati Pidie Jaya Pukul Kepala SPPG, Korban Dilarikan ke Puskesmas |
|
|---|
| Kata Sri Sultan HB X Tanggapi Keracunan MBG yang Kembali Berulang |
|
|---|
| Disdikpora DIY Wajibkan Pemasangan Label Kedaluwarsa pada Program Makan Bergizi Gratis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.