Tips Kesehatan

Selalu Cek Kesehatan di Lab untuk Mendeteksi Penyakit Gula Darah yang Mematikan

Diabetes bukan penyakit menular, namun angka kematiannya cukup tinggi di dunia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Ilustrasi: Selalu Cek Kesehatan di Lab untuk Mendeteksi Penyakit Gula Darah yang Mematikan 

TRIBUNJOGJA.COM - Setiap tanggal 14 November, selalu diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia.

Hari Diabetes dunia dirayakan pertama kalinya pada 1991 oleh IDF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menyikapi peningkatan pesat diabetes di seluruh dunia.

Diabetes adalah penyakit berupa tingginya kadar gula di dalam darah.

Glukosa sebenarnya merupakan sumber energi utama manusia. Namun, glukosa tidak dapat digunakan oleh manusia yang menderita diabetes.

Kadar gula atau glukosa dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin. Hormon ini diproduksi oleh pankreas. Sayangnya, bagi penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksinya sesuai kebutuhan tubuh.

Dampaknya, sel tubuh pun tidak mampu menyerap dan mengolah glukosa tersebut menjadi energi. Glukosa yang tidak diserap oleh tubuh pun berakibat menumpuk dalam darah.

Baca juga: Tips Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2, yang Terakhir Sering Diabaikan

Kondisi ini menyebabkan adanya gangguan pada organ tubuh. Jika tidak dikendalikan dengan baik, komplikasi yang berisiko pun berpotensi muncul.

Diabetes bukan penyakit menular, namun angka kematiannya cukup tinggi di dunia.

Diabetes adalah penyakit yang merupakan penyebab utama seseorang mengalami serangan jantung, stroke, amputasi kaki bawah, kebutaan, bahkan gagal ginjal.

Sehingga, penting untuk selalu menjaga dan memeriksa kadar gula dalam darah.

Sementara untuk penderita diabetes, dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh atau medical check-up untuk dapat menentukan pengelolaan yang tepat.

Untuk memastikan seseorang terkena prediabetes, dapat melalui pemeriksaan gula darah puasa, 2 jam setelah makan dan pemeriksaan HbA1C.

- Glukosa Darah Puasa

Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa selama 8-10 jam. Hasil 100-125 mg/dL menunjukkan prediabetes, karena GPT (Glukosa Puasa Terganggu).

- Tes Toleransi Glukosa Oral

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved