Puisi
Mengenang Sapardi Djoko Damono Melalui Puisi-puisinya
Mengenang Sapardi Djoko Damono sosok penyair legendaris Indonesia yang namanya tentu sudah tidak asing didengar melalui puisi-puisinya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak jejak kakinya
yang ragu ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
4. Puisi Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Kita abadi.
(MG Anggita Pertiwi)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Puisi
Makna Puisi Orang-Orang Miskin Karya W.S. Rendra |
![]() |
---|
Makna Puisi Aku Berkisar Antara Mereka Karya Chairil Anwar, Sebuah Potret Eksistensi Sosial |
![]() |
---|
Makna Puisi Wanita Pengumpul Kayu Bakar Karya Abdul Wachid BS, Kritik Kemunafikan Moral dan Hasrat |
![]() |
---|
Makna Puisi Malam di Kota Khatulistiwa karya Wiji Thukul, Potret Dualitas Kehidupan |
![]() |
---|
Makna Puisi Apakah Kartini Karya Sosiawan Leak: Mengawal Perkembangan Emansipasi Wanita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.