Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Pentingnya Pola Pengasuhan Positif Dalam Keluarga untuk Cegah Kenakalan Anak

Menjadi orangtua pun harus belajar psikologi perkembangan anak. Sehingga pola pengasuhan dapat disesuaikan dengan tahapan perkembangan psikologi anak.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi dan Anggota Komisi D DPRD DIY, Umaruddin Masdar membahas pengasuhan positif untuk mencegah kenakalan anak di jalanan dalam Bincang Keluarga. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pola pengasuhan orangtua sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Termasuk dalam mencegah remaja melakukan kejahatan jalanan. 

Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi  Erlina mengatakan remaja merupakan fase pertumbuhan yang cukup rumit.

Pasalnya remaja cenderung membangkang. Apalagi jika orangtua menerapkan pengasuhan yang salah. 

"Remaja itu kan pas sulit-sulinya diatur. Sulit berkompromi atau sesuai keinginan orangtua, cenderung membangkang. Pas remaja kadang jadi lepas kendali. Sehingga pola pengasuhan ini menjadi penting, bahkan pola pengasuhan yang positif ini harus diterapkan sejak dalam kandungan," katanya dalam Bincang Keluarga. 

"Kalau sudah terlanjur (terlibat kenakalan remaja), ini bisa berdampak pada perilaku negatif. Nah ini harus ada solusinya. Bisa dengan memperbaiki relasi atau pola asuh. Kalau tidak berhasil, coba cari bantuan profesional, konselor psikologi atau psikolog. Jangan dibiarkan," sambungnya. 

Menurut dia, menjadi orangtua pun harus belajar psikologi perkembangan anak. Sehingga pola pengasuhan dapat disesuaikan dengan tahapan perkembangan psikologi anak

Orangtua juga memiliki ketrampilan membaca perilaku anak. Sehingga orangtua dapat mengenali perubahan perilaku pada anak. 

Baca juga: Pengasuhan Positif Bisa Diterapkan Agar Tidak Toxic Parent Maupun Hyper Parenting

"Kemudian dicari tahu, apa sih yang sedang dialami anak. Nah ini kan harus duduk bersama antara orangtua dan anak. Cara komunikasinya tentu juga harus positif. Jangan terlalu memberikan nasihat, yang justru malah membuat anak tidak nyaman. Anak juga butuh didengar pendapatnya," terangnya. 

Perilaku menyimpang pada remaja juga bisa dipengaruhi oleh teman, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Untuk itu, orangtua juga perlu mengenali teman sepermainan anaknya. 

"Kan macam-macam juga carannya, bikin acara seru-seruan di rumah, ngundang teman-temannya. Itu kan bisa dilakukan, sehingga bisa kenal dengan teman-teman anaknya. Jadi kalau ada sesuatu, orangtua itu lebih cepat terinfo," ujarnya. 

Erlina juga menekankan pentingnya anak belajar mengelola emosi positif dan negatif.

Salah satunya dengan kegiatan yang kompetitif.

Dari kegiatan itu, anak akan mengalami unggul dari orang lain, tetapi juga lebih rendah dari orang lain.

Emosi tersebut perlu dikelola dengan baik. Sehingga tidak diarahkan pada kekerasan  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved