Kereta Api Anjlok di Sentolo Kulon Progo

KESAKSIAN Nenek Asal Yogyakarta Jadi Penumpang Kereta Anjlok di Kulon Progo

Berita terbaru kereta api anjlok di dk jalan antara Stasiun Sentolo-Wates, Kabupaten Kulon Progo

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumargo ·
Penampakan udara setelah insiden Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di KM 520+4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Wates, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) 

Ratusan penumpang Kereta Api (KA) Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir berhasil dievakuasi pihak PT KAI. Satu diantara penumpang kereta api Argo Semeru asal Yogyakarta bernama Murodah (74) mengaku trauma atas kejadian nahas yang baru saja dialami, tapi ia bersyukur tak mengalami luka serius.

Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di KM 520+4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Wates, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10/2023)
Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di KM 520+4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Wates, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) (Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumargo ·)

NENEK Murodah awalnya berencana menuju Jakarta untuk keperluan menengok anak dan cucu.

Namun lantaran kereta api yang ia tumpangi mengalami kecelakaan, terpaksa niat untuk menengok cucu harus diurungkan.

Lansia perempuan asal Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu masih belum sanggup melupakan kejadian beberapa jam yang lalu.

Saat itu Murodah duduk digerbong eksekutif 4 KA Argo Semeru.

Dia didampingi oleh anak laki-lakinya bernama Purodi (37).

Murodah masih terlihat lemas ketika ditemui dirumah warga sekitar.

Ia salah satu penumpang yang mendapat pertolongan dari salah satu warga.

Beruntungnya Murodah tidak mengalami luka apapun ditubuhnya.

Sembari melihat bangkai lokomotif, Murodah mengaku masih merasakan trauma.

"Saya berencana mau ke Jakarta menengok cucu. Terpaksa ya tunda dulu, biar tenang dulu. Sementara trauma, ya namanya kecelakaan bisa dimana saja," katanya, ditemui, Selasa (17/10/2023).

Dia menjelaskan, insiden kecelakaan itu berlangsung sangat cepat.

Saat itu dia tidak merasakan ada hal aneh pada kereta api yang ia tumpangi.

Namun ketika melintas di jalur Dusun Kalimenur, Desa Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, tiba-tiba terdengar suara besi anjlok.

"Setelah itu kereta berhenti, saya panik langsung turun lewat pintu kanan," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved