Kereta Api Anjlok di Sentolo Kulon Progo

Kereta yang Melintas di Jalur Rel Sentolo- Wates Sudah Bisa Pakai Kecepatan Normal

Seluruh perjalananan KA yang melintas di petak jalur rel antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan 80 km/jam.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perjalanan kereta api telah normal kembali, pasca anjloknya KA Argo Semeru Selasa (17/10) lalu. 

Mulai Sabtu hingga Minggu siang (21 – 22/10) seluruh perjalananan KA yang melintas di petak jalur rel antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan 80 km/jam. 

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan mulai lancarnya operasional kereta api ini berkat kerja keras dan kolaborasi dari seluruh jajaran unit KAI dibantu dengan stakeholders eksternal lainnya, sehingga proses perbaikan jalur rel berjalan dengan cepat dan lancar. 

Sekitar 60 personel dikerahkan untuk memperbaiki jalur antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates dengan menggunakan alat perawatan jalan rel jenis MTT sebanyak 2 unit dan jenis PBR 1 unit.

Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 350 buah bantalan rel, 200 meter Potongan rel, dan 400 m3 batu kricak.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas kerja samanya dalam menangani kejadian anjloknya KA Argo Semeru beberapa hari yang lalu, serta langkah-langkah normalisasi jalur sehingga dapat dilalui KA dengan normal kembali," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (22/10/2023). 

Terkait dengan penyebab anjloknya KA 17 Argo Semeru, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi kejadian ini.

Pihaknya pun tetap fokus dan berkomitmen erhadap keselamatan dan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan.

"KAI berkomitmen melakukan berbagai evaluasi agar jajarannya selalu siap dalam mengantisipasi perubahan iklim yang sangat ekstrim saat ini. Antisipasi tersebut telah tertuang dalam SOP AMUS (Alat Material Untuk Siaga)," ujarnya. 

Dalam sistem tersebut sudah disiapkan dari kesiapan peralatan dalam penanganan gangguan di jalur rel, ketersediaan material cadangan prasarana dan kesiapan para personilnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved