Kereta Api Anjlok di Sentolo Kulon Progo

Jalur Kereta Wates-Sentolo Sudah Dibuka, Kecepatan Kereta Masih Dibatasi

Jalur hilir antara Wates - Sentolo jalur sudah dibuka sejak Rabu (18/10/2023) malam.

TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
KA Argo Lawu melintas di rel sisi selatan di Kalimenur, Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo, Rabu (18/10/2023). Aktivitas kereta mulai berangsur normal usai kejadian anjloknya KA Argo Semeru Selasa (17/10/2023) kemarin. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jalur hilir antara Wates- Sentolo sudah dibuka pascaperistiwa anjloknya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo - Stasiun Wates pukul 13.15, Selasa (17/10/2023) kemarin. 

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan jalur hilir antara Wates - Sentolo jalur sudah dibuka sejak Rabu (18/10/2023) malam.

Kereta Senja Utama  merupakan kereta pertama yang melintasi jalur tersebut, sekitar pukul 22.38 WIB.

"Sudah sejak semalam sudah dibuka dua jalur, tetapi dengan pembatasan kecepatan. Khususnya di lokasi anjlok kemarin. Setelah dibuka kereta api diizinkan berjalan dengan kecepatan maksimal 5 km/jam," katanya, Kamis (19/10/2023). 

Saat ini kecepatan kereta yang melintas di Km. 519+500 sampai 521+000 sudah mulai meningkat, menjadi 40 km/jam di jalur hulu dan 10 km/jam di jalur hilir.

Sementara kecepatan normal untuk melintasi jalur tersebut adalah 80 km/jam.

Peningkatan kecepatan kereta bakal dilakukan secara bertahap. Hal itu karena bekas anjlokan harus diganti dan dipadatkan lagi. 

"Karena bekas anjlokan harus dipadatkan, ditambah lagi batu kricaknya, bantalan betonnya diganti semua, kan kemarin pada pecah semua. Diganti, dipadatkan ulang, seolah seperti bikin baru lagi. Semoga kecepatannya bisa ditingkatkan lagi," ujarnya. 

Dengan pembatasan kecepatan khususnya di Wates-Sentolo, ia menyebut masih ada sedikit keterlambatan.

Namun keterlambatan tersebut sudah sangat berkurang. Malah ada beberapa kereta yang sampai di stasiun tujuan dengan tepat waktu. 

"Kalau masih terjadi keterlambatan itu wajar karena masih pembatasan kecepatan, melambat sebentar otomatis terjadi keterlambatan. Tapi sampai di stasiun tujuannya banyak yang sudah tepat. Keterlambatan sudah sangat minim," terangnya. 

"Wates - Sentolo itu itungannya pertengahan, masih ada perjalanan yang lebih panjang. Jadi pembatasan kecepatan itu hanya satu petak, Sentolo- Wates saja, 1,5 km aja. Setelah itu bisa pakai kecepatan normal. Sehingga bisa mengejar keterlambatan," pungkasnya. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved