Berita Jogja Hari Ini

Disperindag DIY Perkirakan Ekspor DIY Meningkat Jelang Nataru

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memperkirakan ada kenaikan ekspor DIY pada Desember mendatang. 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memperkirakan ada kenaikan ekspor DIY pada Desember mendatang. 

Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan kegiatan ekspor DIY biasanya mengalami peningkatan menjelang Natal.

Hal itu karena permintaan produk meningkat, terutama untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru. 

Baca juga: Dinkes Bantul: Miras Oplosan Berbahaya Karena Menggunakan Alkohol Murni untuk Disinfektan

"Karena mendekati Natal dan Tahun Baru kemungkinan mulai Agustus, September dan seterusnya akan mengalami kenaikan permintaan ekspor. Permintaan produk meningkat untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru," katanya, Senin (09/10/2023). 

Tidak hanya ekspor, kegiatan impor DIY juga akan meningkat.

Terutama bahan baku dan bahan penolong, karena untuk mendukung peningkatan kegiatan ekspor

"Kegiatan impor bulan September sebagai bahan baku dan bahan penolong kemungkinan akan mengalami sedikit peningkatan untuk mendukung peningkatan kegiatan ekspor," sambungnya. 

Syam mengakui ekspor DIY masih sedikit lebih rendah dibanding tahun lalu.

Saat pandemi, ekspor DIY justru meningkat signifikan.

Ada beberapa faktor penyebab, diantaranya kebutuhan untuk mendekorasi rumah lebih tinggi.

Selain itu kebutuhan olahraga golf juga dianggap lebih aman selama pandemi COVID-19. 

Kebijakan lockdown di Cina juga berpengaruh positif bagi permintaan produk Indonesia, termasuk DIY. 

"Saat ini setelah Cina membuka kembali kegiatan ekspornya, ternyata juga berpengaruh terhadap permintaan, sehingga terjadi sedikit penurunan (ekspor)," ujarnya. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor DIY meningkat pada Agustus 2023. Ada peningkatan sebesar 7,22 persen dibanding Juli 2023, sehingga nilai ekspor Agustus 2023 mencapai US$ 40,1 juta. 

Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono menyebut secara bulanan memang mengalami kenaikan. Namun secara tahunan, nilai ekspor DIY turun 14,50 % .

Pihaknya mencatat 99,50 % ekspor DIY pada Agustus 2023 merupakan barang-barang hasil industri pengolahan. 

"Komoditas ekspor paling besar disumbang pakaian jadi bukan rajutan sebesar 36,70 % , dengan nilai US$113, 8 juta. Selanjutnya adalah perabot penerangan rumah sebesar 12,16 % , dengan nilai US$37, 7 juta. Kemudian barang-barang dari kulit sebesar 11,16 % , dengan nilai US$34, 6 juta. Itu tiga komoditas ekspor terbesar DIY," terangnya. 

Sementara negara tujuan ekspor DIY hingga saat ini masih didominasi Amerika Serikat, dengan persentase 39,15 % atau senilai US$15, 7 juta. Disusul negara Jerman senilai US$3, 7 juta atau 9,23 % . Negara ketiga tujuan ekspor DIY adalah Jepang sebesar 6,98

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved