Pemkot Magelang Berupaya Tekan Stunting Lewat Pembagian Antropometri Kit kepada 198 Posyandu
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz optimistis angka stunting di Kota Magelang bisa ditekan semaksimal mungkin
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang berupaya menekan angka stunting pada anak di Kota Magelang.
Oleh sebab itu Pemkot Magelang membagikan Antropometri Kit, kepada 198 Posyandu se-Kota Magelang.
Adapun Antropometri Kit adalah rangkaian alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan serta lingkar lengan atas dan kepala.
Penyerahan itu secara simbolis dilakukan Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Magelang pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) TPPS di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Kamis (21/9/2023).
"Semua Posyandu mendapatkan alat Antropometri Kit yang sama sehingga diharapkan hasil timbangan (anak) juga akan sama. Data hasil penimbangan yang diperoleh pun akan kuat dan tepat, untuk menggambarkan gizi anak di 1.000 hari daur hidupnya," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang Nasrodin.
Menurut Nasrodin, stunting merupakan masalah yang strategis karena menyangkut eksistensi masa depan bangsa saat ini.
Selain itu, stunting bukan hanya masalah pada kondisi tubuh yang pendek saja, tetapi kondisi ini jauh melibatkan pada terindikasinya suatu infeksi kronis dan berulang serta muatan asupan yang tidak adekuat.
"Bila kondisi ini terus berlangsung dan tidak tertangani maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Maka, Rakortek TPPS ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas upaya percepatan penurunan stunting pasca komitmen rembuk stunting," sambung dia.
Wakil Wali Kota Magelang, M Mansyur, mengatakan data survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kota Magelang mengalami peningkatan 0,6 persen yang semula di tahun 2021 sebesar 13,3 % menjadi 13,9 % .
Pemkot meminta agar program percepatan penurunan stunting dapat lebih dilaksanakan secara sinergis melalui pengoptimalan peran lintas sektor, swasta, perguruan tinggi, masyarakat, dan media secara nyata.
Sebagai informasi, alat Antropometri bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Kementerian Kesehatan tahun 2023. Program ini kemudian akan mendukung kegiatan Posyandu untuk memantau status gizi anak balita.
"Deteksi dini balita stunting bisa dilakukan di Posyandu dengan menggunakan alat yang Antropometri terstandar. Besar harapan saya alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna pencegahan dan penurunan stunting di Kota Magelang," beber dia.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz optimistis angka stunting di Kota Magelang bisa ditekan semaksimal mungkin.
Ini dibutuhkan kerja sama seluruh stakeholder.
"Kita harapkan ke depan Kota Magelang zero stunting. Upaya-upaya yang sudah dilakukan di antaranya dengan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak, ibu hamil. Programnya juga sudah masuk di APBD 2023 Perubahan dan 2024," kata Aziz.(*)
| Pemkot Magelang Gelar Retreat Diikuti Puluhan Pejabat ASN |
|
|---|
| Pemkot Magelang Apresiasi Mitra Disdukcapil, Dorong Inovasi Adminduk |
|
|---|
| Pemkab Gunungkidul Klaim Prevalensi Stunting Turun hingga 16,62 Persen |
|
|---|
| Perpadi Dorong Fortifikasi Beras untuk Tekan Stunting dan Anemia |
|
|---|
| Wali Kota Magelang Lantik 75 Pejabat, Tekankan Integritas dan Inovasi dalam Pelayanan Publik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.